Saat raga rapuh tercekam amarah diri
Seakan runtuh dunia hadirkan gundah
Rasa ini terwakili oleh sebuah dilema
Begini jadi sebuah tonggak kehidupan
Ingin kuabaikan rasa sakit dalam hati
Supaya dunia cerah bersinar simpati
Karena biar raga mau berbagi kasih ini
Karena salib tak sebanding dengannya
Apa guna menyimpan sejuta asa tersakiti
Karena nyata semua ini harus terjalaniÂ
Bersama rasa yang memberikan bahagia
Rasa damai yang entah dimana berada
Rasa sakit bukanlah penghalang nyata
Suatu masa akan berganti dan berlaluÂ
Bersama desah nafas di pagi nan cerah
Beri kehidupan baru mentari berpijar
Biarlah sakitku tersimpan di lubuk hati
Anggap jadi anugrah yang tertunda kini
Nantikan kehadiran bahagia menanti
Bawakan rasa damai yang tak terperikan
Damai itu akan selalu ada dan hadir
Menemani setiap insan pengabdi suci
Pada Pencipta yang hakiki dan murni
Hingga bentuk alami terpatri murni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H