Saat kerinduan di dalam dada merebak
Angan seakan terbang tak terkendali
Munculkan aroma keindahan yang semu
Adanya senyum dan bahagia terbias asaÂ
Mungkin rindu itu sebuah keindahan
Karena yang muncul adalah bias suka
Walau akhirnya cerita hanya duka lara
Karena rindu ini tak jua terbalaskan
Menderitanya angan berbalut rindu
Rindu pada sosok diri cinta yang semu
Yang telah pergi memberikan gundah
Tinggalkan betapa indahnya rindu ini
Saat semuanya sudahlah terlambat
Kata rindu seakan tiada bermakna
Lantunkan puisi kalbu teriris pilu
Karena rindu cuma sebatas anganÂ
Tapi memang rindu tak pernah pudar
Bila hati manusia masih berdarah merah
Masih bernafas dalam Keagungan Tuhan
Walau bukan termiliki di masa nyata
Rindu tetaplah rindu mendayu lugu
Ciptakan  dunia indah dalam kalbu
Menggerutu dalam senyum syahdu
Pilu namun realita rindu bersemuÂ
Indahnya rindu bila hanya ada di kalbu
Terbias semu dalam seulas senyumÂ
Belikan tatap mata menusuk di hati
Beri ketenangan hati yang merindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H