Sebagai contoh, lowongan kerja di atas yang sudah saya edit dan screenshot, diambil dari salah satu akun lowongan kerja di Instagram, sebuah perusahaan bakery yang sedang mencari karyawan untuk posisi HR Recruitment & Selection. Sedihnya ketika saya membaca lowongan kerja di atas, batas usia yang diminta adalah 30 tahun sebagai staff HR Recruitment & Selection. Padahal mungkin di luar sana masih banyak lulusan sarjana Psikologi atau sarjana Hukum yang berusia di atas 30 tahun yang masih menganggur.
Sementara saya pernah membaca berita tentang salah satu TikTok-ker yang bernama Bunda Corla, ternyata beliau tinggal di Jerman dan bekerja di salah satu restoran cepat saji. Faktanya adalah Bunda Corla sendiri sudah berusia 50 tahun dimana kalau di negara kita sendiri, saat ini melamar kerja di sebagian perusahaan harus melihat terlebih dahulu batasan usia yang ditentukan. Kalau tidak, maka jangan berani-berani deh melamar kerja. Bisa jadi berkas lamaran kerjamu hanya digeletakkan saja oleh bagian HRD perusahaan tersebut.
Saya tidak bilang semua perusahaan mensyaratkan usia namun faktanya ketika saya melihat di akun lowongan kerja di Instagram, banyak yang menyebutkan kriteria tentang batasan usia.
Namun di sisi lain, ketika saya berupaya untuk mencari informasi lain bahwa masih ada kok perusahaan yang menerima tenaga kerja di atas usia 40 tahun, saya menemukan artikel dimana Boga Group membuka kesempatan kerja untuk para lansia di atas 60 tahun. Tentu kabar yang membahagiakan, mengingat tidak semua lansia di Indonesia itu sejahtera. Mungkin pada sebagian lansia, lowongan kerja lansia menjadi sebuah kesempatan yang dinanti.
Lalu kenapa sih beberapa perusahaan mensyaratkan batasan usia bagi calon pelamar kerja, mungkin ini yang bisa saya simpulkan:
- Fresh Graduated atau tenaga kerja berusia muda lebih mudah dibentuk
Bagian personalia di sebuah perusahaan bisa saja menganggap bahwa tenaga kerja usia muda yang baru lulus atau fresh graduated akan memiliki semangat yang luar biasa dimana akan memengaruhi produktivitas dalam bekerja juga. Selain itu tenaga kerja usia muda dianggap akan lebih mudah dibentuk ketika pertama kali bekerja dibanding yang sudah berpengalaman, dimana biasanya tenaga kerja berpengalaman punya cara kerja mereka sendiri. Lagi-lagi anggapan itu tak selamanya benar, karena karyawan akan tetap mengikuti aturan perusahaan meskipun suda punya segudang pengalaman.
- Usia berpengaruh terhadap pengalaman kerja dan gaji
Ada yang beranggapan bahwa tenaga kerja berpengalaman biasanya akan meminta salary atau gaji sesuai dengan pengalamannya sementara perusahaan mungkin tidak sanggup mengabulkannya. Hal inilah yang membuat sebagian perusahaan lebih memilih tenaga kerja muda yang bisa dibilang belum memiliki pengalaman sama sekali. Pada kenyataannya individu yang masih berada di usia produktif namun tidak muda lagi, apabila sangat membutuhkan pekerjaan, maka akan mengenyampingkan masalah salary dan tetap akan ikut standar gaji perusahaan yang dilamarnya.
Penutup
Sepertinya artikel ini menjadi awal dari keinginan saya untuk menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses rekrutmen tenaga kerja di beberapa perusahaan yang pernah saya datangi di saat usia yang tidak muda lagi. Dari yang saya amati sekarang, proses mencari kerja saat ini sangat berbeda jauh dari yang pernah saya lakukan 10 tahun lalu. Tentu saja akan ada perbedaan, karena zaman juga berubah dan teknologi makin berkembang.
Harapan saya ke depannya, agar banyak perusahaan yang mulai meniadakan batasan usia bagi pelamar kerja. Asal calon pelamar kerja masih produktif dalam bekerja dan dapat mempertanggung jawabkan hasil kerjanya, maka cobalah untuk memberi kesempatan kepada para pencari kerja di atas usia 35 tahun yang terkadang tidak lolos kualifikasi karena faktor usia.
Referensi: