Namun ternyata ada beberapa kelompok yang rentan terhadap isu transisi energi ini, yaitu perempuan, disabilitas, anak-anak dan masyarakat miskin dikarenakan beberapa faktor, misalnya saja kurangnya edukasi, kelompok rentan tersebut dianggap lemah sehingga diyakini tak bisa memberikan kontribusi dalam mengembangkan proses transisi energi berkelanjutan.
Lalu bagaimana proses transisi energi berkelanjutan akan berjalan lancar apabila tidak didukung oleh seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali? Tentu akan memakan waktu yang sangat panjang. Efeknya dampak perubahan iklim akan semakin dekat dengan kita dan bukan tak mungkin akan banyak bencana alam yang terjadi.
Oleh karena itu, Oxfam sebagai organisasi nirlaba berupaya agar para kelompok rentan tersebut dapat menerima transisi energi adil agar keberadaan EBT atau Energi Baru Terbarukan tidak hanya dinikmati oleh sebagian kalangan saja.
Transisi energi adil harus dirasakan oleh semua golongan masyarakat. Oxfam memiliki 3 fokus utama yaitu keadilan gender, keadilan ekonomi dan hak-hak dalam krisis.
Penutup
Tidak ada kata terlambat untuk menyelamatkan bumi tercinta tempat kita para manusia berpijak. Saya yakin apabila seluruh komponen, mulai dari masyarakat, pemerintah, stakeholder, komunitas, dan Oxfam sebagai organisasi nirlaba untuk saling memberikan edukasi terhadap kelompok-kelompok rentan tersebut, agar ke depannya mereka dapat memberikan kontribusi terhadap proses transisi energi berkelanjutan.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
https://theconversation.com/transisi-energi-di-indonesia-tiga-hal-yang-perlu-kamu-tahu-212691
https://indonesia.oxfam.org/siapa-kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H