Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Manfaat Bermain Catur bagi Anak, Latih Konsentrasi Hingga Capai Prestasi

9 Juni 2024   19:59 Diperbarui: 9 Juni 2024   20:09 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Anggraeni Septi

Kalian pastinya tahu olahraga catur. Meskipun dari penampakannya, olahraga catur tidak menguras fisik seseorang, namun percayalah ketika seorang atlet catur sedang berada di depan papan catur, maka sebagian besar energi pikirannya akan terkuras untuk berpikir bagaimana memenangkan pertandingan tersebut dari lawannya.

Permainan catur merupakan permainan strategi antara dua orang, dimana keduanya berusaha untuk menang dengan cara memakan raja atau membuat lawan tak berkutik dengan gerakan berikutnya.

Saat ini mungkin yang umum kita saksikan adalah orang dewasa yang bermain catur. Namun pernahkah kalian mendengar bahkan menyaksikan seorang anak bermain catur? Mungkin jawabannya sangat jarang. Ternyata, bermain catur sangatlah bagus untuk melatih konsentrasi anak, serta bukan tidak mungkin apabila ditekuni, anak bisa mengikuti turnamen atau pertandingan catur hingga dirinya meraih prestasi. 

Bahkan di beberapa artikel yang pernah saya baca, catur bisa meningkatkan prestasi pelajaran sekolah anak. Tentu saja kemampuan bermain catur tidak bisa dihasilkan dalam sehari dua hari, melainkan melalui latihan yang intens serta adanya kemauan dan tekad dari si anak.

Berkaitan dengan pembahasan olahraga catur ini, pada 3 Juni 2024, Komunitas Cak Kaji mengadakan talkshow bersama seorang Kompasianer yang memiliki anak berprestasi di olahraga catur. 

Adalah Luigi Kautsarrazky, anak dari Anggraeni Septi yang telah menekuni olahraga catur di usia yang masih sangat belia, yaitu 8 tahun. Duh, saya saja sampai setua ini tidak bisa bermain catur. tapi ternyata ada anak berusia 8 tahun mahir bermain catur dan bahkan sudah menjuarai beberapa pertandingan catur.

Beberapa prestasi yang telah diraih Luigi Kautsarrazky dalam pertandingan catur antara lain:

Tingkat Propinsi:

  • Juara 2 (medali perak) kategori U-7 Putra pada East Java Junior Chess Championship 2023 (23 Desember 2023)
  • Juara 1 kategori SD Swasta Terbaik U-7 Putra pada East Java Junior Chess Championship 2023 (23 Desember 2023)
  • Juara 2 (medali perak) kategori U-8 Putra pada Junior Rapid Chess Championship 2024 (11 Mei 2024)

Tingkat Kota/Kabupaten/Kecamatan

  • Juara harapan 2 kategori kelas 1-3 SD pada Chess Kids Junior Tournament 2023 tingkat se Kota Surabaya (15 Oktober 2023)
  • Juara harapan 3 kategori kelas 1-3 SD pada Chess Kids 2 & Teen Tournament 2023 se Kota Surabaya (12 November 2023)
  • Peringkat 4 SCUA Chess Camp Tournament kategori pemula (lintas usia) 15 Desember 2023
  • Juara 10 kategori kelas 1-3 SD pada turnamen catur HUT ke-1 KOMUCA se Kabupaten Gresik (3 Maret 2024)
  • Juara 2 kategori kelas 1-3 SD pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Kompetisi Olahraga Siswa Kebomas (KOSK) Kabupaten Gresik (4 Mei 2024)

Anak dan Bakat Bermain Catur

Ketika orang tua menyadari bahwa anak sudah memiliki bakat akan sesuatu hal, maka sebaiknya orangtua memberikan dukungan terhadap bakat anak. Jangan pernah meremehkan, selama keinginan anak untuk mengembangkan bakat tersebut masih bersifat positif.

Seperti halnya dengan Luigi yang sering menjuarai lomba Catur, terkadang dia pun pernah kalah di beberapa pertandingan. Namun berkat dukungan sang Ibu, Luigi tidak pernah berkecil hati apabila kalah dalam sebuah pertandingan catur. Ibu dari Luigi selalu menasehati buah hatinya, bahwa setiap kemenangan adalah rezeki dari Allah. Sehingga tidak perlu berlebihan menyikapi. Namun jika kalah artinya butuh latihan lagi.

Buat Anggraeni Septi, Ibu dari Luigi menganggap dengan turnamen yang diikuti oleh sang anak, akan membuatnya terus berusaha meningkatkan diri. Jika kalah pada sebuah turnamen tak mengapa, karena anak akan terpacu untuk belajar dan berlatih lagi agar meraih hasil yang lebih baik di turnamen selanjutnya.

Dari sini, kita bisa menyimpulkan bagaimana seharusnya sikap orangtua apabila anak telah menemukan suatu kegiatan yang disukainya, yaitu:

  • Mendukung setiap kegiatan positif anak
  • Tidak menyalahkan anak apabila dalam suatu kompetisi, anak mengalami kekalahan. Bukankah dalam hidup, kalah menang itu biasa.
  • Memberikan nasihat kepada anak sebagai motivasi agar tidak pernah menyerah dalam kegiatan positif yang sedang dijalankannya.

Sejatinya orang tua merupakan garda terdepan bagi anak dalam meraih prestasi. Orang tua jugalah yang harus terus mendukung anak bahkan ketika anak berada di titik terendah dalam hidupnya. Selama anak masih menempuh pendidikan, maka selama itulah anak masih menjadi tanggung jawab orang tua.

Dari Luigi Kautsarrazky kita belajar bahwa usia bukan menjadi penghalang untuk meraih suatu prestasi. 

Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun