Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Manfaat Bermain Catur bagi Anak, Latih Konsentrasi Hingga Capai Prestasi

9 Juni 2024   19:59 Diperbarui: 9 Juni 2024   20:09 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Anggraeni Septi

Seperti halnya dengan Luigi yang sering menjuarai lomba Catur, terkadang dia pun pernah kalah di beberapa pertandingan. Namun berkat dukungan sang Ibu, Luigi tidak pernah berkecil hati apabila kalah dalam sebuah pertandingan catur. Ibu dari Luigi selalu menasehati buah hatinya, bahwa setiap kemenangan adalah rezeki dari Allah. Sehingga tidak perlu berlebihan menyikapi. Namun jika kalah artinya butuh latihan lagi.

Buat Anggraeni Septi, Ibu dari Luigi menganggap dengan turnamen yang diikuti oleh sang anak, akan membuatnya terus berusaha meningkatkan diri. Jika kalah pada sebuah turnamen tak mengapa, karena anak akan terpacu untuk belajar dan berlatih lagi agar meraih hasil yang lebih baik di turnamen selanjutnya.

Dari sini, kita bisa menyimpulkan bagaimana seharusnya sikap orangtua apabila anak telah menemukan suatu kegiatan yang disukainya, yaitu:

  • Mendukung setiap kegiatan positif anak
  • Tidak menyalahkan anak apabila dalam suatu kompetisi, anak mengalami kekalahan. Bukankah dalam hidup, kalah menang itu biasa.
  • Memberikan nasihat kepada anak sebagai motivasi agar tidak pernah menyerah dalam kegiatan positif yang sedang dijalankannya.

Sejatinya orang tua merupakan garda terdepan bagi anak dalam meraih prestasi. Orang tua jugalah yang harus terus mendukung anak bahkan ketika anak berada di titik terendah dalam hidupnya. Selama anak masih menempuh pendidikan, maka selama itulah anak masih menjadi tanggung jawab orang tua.

Dari Luigi Kautsarrazky kita belajar bahwa usia bukan menjadi penghalang untuk meraih suatu prestasi. 

Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun