Surabaya beberapa tahun terakhir panasnya makin menyengat. Apakah kalian yang tinggal di kota lain juga merasakan hal yang sama? Perubahan iklim makin nyata adanya. Tentu sangat meresehkan kita sebagai penghuni bumi. Lalu apakah kita akan tinggal diam saja menyaksikan perubahan iklim di depan mata. Maka dari itu mungkin sudah saatnya kita memberi kontribusi meskipun kecil untuk melestarikan lingkungan. Lalu bagaimana caranya?
Emisi karbon yang sudah tak terbendung dengan makin banyaknya kendaraan di jalan raya, tentu berdampak terhadap perubahan iklim itu sendiri. Polusi makin menjadi, kualitas udara pagi mungkin sudah berbeda dengan beberapa tahun lalu.Â
Sebenarnya sih mudah bagi kita ketika ingin berkontribusi dalam melestarikan lingkungan. Coba untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor ketika hendak ke suatu tempat misalnya. Jika memungkinkan, kita bisa menggunakan transportasi umum saja untuk menuju ke suatu tempat. Selain lebih menghemat biaya,setidaknya kita turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon.
Kalau masih belum sanggup untuk menggunakan transportasi umum karena tidak tahan macet atau lama, coba deh untuk gunakan kendaraan listrik yang lagi trend sekarang ini. Pastinya kalian sudah sering melihat kendaraan listrik baik itu mobil ataupun sepeda motor berlalu lalang di jalan raya.
Seperti yang kita ketahui, kendaraan listrik tidak menggunakan bahan bakar untuk mengoperasikannya. Kendaraan listrik merupakan salah satu bentuk moda transportasi yang menggunakan baterai listrik sebagai motor penggerak. Tentu saja kendaraan listrik ini memiliki masa aktif, selama baterai masih penuh maka masih bisa digunakan untuk perjalanan. Namun ketika beterai pada kendaraan listrik sudah habis maka tidak dapat berjalan, sehingga wajib untuk dilakukan pengisian baterai (charging) agar dapat berjalan normal seperti layaknya kendaraan.
Karena tidak menggunakan bahan bakar, maka mobil atau motor listrik ini tidak menghasilkan emisi karbon yang dapat menyebabkan polusi. Keberadaan mobil maupun motor listrik sangat ramah lingkungan sehingga kalian bisa mempertimbangkan untuk menggunakannya apabila memiliki budget.
Yang diperlukan ketika sudah banyak mobil listrik diproduksi adalah ketersediaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia. Tentu saja hal ini bertujuan agar masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik dipermudah ketika hendak melakukan pengisian ulang baterai kendaraan mereka.
Selain penggunaan kendaraan listrik sebagai salah satu kontribusi dalam menyelamatkan dunia dari emisi karbon, ada juga bentuk kontribusi lain yang bisa kita lakukan, yaitu membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Atap di bangunan yang dimiliki, baik itu untuk industri maupun residensial.
Mengenal PLTS Atap, Salah Satu Bentuk Energi Terbarukan yang bisa dibangun untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim dan juga emisi karbon yang begitu tinggi.
PLTS Atap merupakan sumber listrik yang didapat dari sinar matahari, dimana nantinya energi matahari ini akan dikonversi menjadi listrik yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas manusia sehari-hari. Bisa dibilang PLTS Atap ini merupakan energi terbarukan yang memanfaatkan teknologi energi surya menjadi listrik untuk kebutuhan manusia.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya sendiri terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu:
- PLTS Grounding
- PLTS TerapungÂ
- PLTS Rooftoop/Atap
Di kota besar seperti Surabaya, saya sudah melihat beberapa bangunan yang menggunakan PLTS Atap, misalnya saja gedung-gedung perkantoran, pabrik di industri tertentu dan bahkan di beberapa komplek perumahan. Tentu saja dengan dibangunnya PLTS Atap akan menghemat pengeluaran operasional karena memanfaatkan teknologi panel surya untuk menghasilkan listrik.
Komunitas Cak Kaji dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Senangnya punya komunitas itu adalah kita bisa berkumpul dengan orang-orang yang sepemikiran dan tentunya memiliki visi misi yang sama. Tanggal 3 Juni 2024 lalu, saya sebagai bagian dari Komunitas Cak Kaji berkumpul bersama teman-teman lainnya dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2024.
Kami ingin menambah wawasan sekaligus sharing bersama Kak Krismaya, dari Utomo SolaRuv mengenai teknologi solar panel yang terus terang saja, masih awam saya pahami. Kak Krismaya sebagai Manager Research and Development Utomo SolaRuv menjelaskan bagaimana teknologi solar panel bekerja dalam menghasilkan listrik untuk kebutuhan manusia.Â
Selain itu juga Kak Krismaya menjelaskan mengenai pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang ingin melakukan pengisian baterai mobil listrik mereka.
Demikian sedikit penjelasan singkat dari saya dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Apapun kontribusi Anda dalam menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan tentu akan sangat berarti.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H