Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger-Content Writer-Content Placement Artikel di Blog-Jasa Review Produk dan Jasa di Blog Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com , sahabatcurhat.my.id , curhatyuk.my.id dan masih banyak lagi Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hidup Bersahaja di 2024, Tak Perlu Malu Jika Barang-barangmu Tak Branded

1 April 2024   20:02 Diperbarui: 1 April 2024   20:03 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya saja kita menahan diri untuk membeli pakaian sesuai kebutuhan ketimbang berburu membeli pakaian dalam jumlah banyak karena sedang ada diskon hari raya misalnya. Bukankah dana yang dipakai untuk membeli pakaian bisa digunakan setengahnya lalu sisanya bisa ditabung untuk antisipasi apabila ada keperluan darurat semisal biaya pendidikan anak.

 Jadi intinya belilah barang sesuai kebutuhan, dan bukan membeli barang sesuai keinginan. 

2. Sisihkan Tabungan Untuk Dana Darurat

Setelah sanggup untuk menahan keinginan konsumtif  dalam membeli barang atau perabotan, maka sudah saatnya memikirkan alokasi dana yang tersisa, hendak dikemanakan. Apakah ditabung saja atau diikutkan ke dalam investasi seperti reksadana, deposito dan masih banyak lagi.

Beruntung sekali kita yang hidup di era teknologi canggih seperti sekarang ini. Ada banyak aplikasi untuk berinvestasi cukup dari smartphone saja. Gunakan kecanggihan teknologi untuk hal positif, salah satunya melakukan investasi online. Jenis investasi pun beragam, namun perlu diingat agar kalian berinvestasi sesuai budget yang dimiliki. Jangan  memaksakan diri untuk berinvestasi apabila budget tidak mencukupi. Jangan lupa untuk memahami jenis investasi agar tak terjebak investasi bodong.

3. Gunakan Barang Sesuai Fungsi, Bukan Gengsi

Seperti yang telah saya sebutkan di awal, mencoba hidup bersahaja tentu saja tidak perlu khawatir dengan penilaian orang lain. Membeli barang untuk kebutuhan pribadi pun tidak perlu mengikuti pendapat orang lain, terutama yang berkaitan soal gengsi. Jika kalian hanya sanggup membeli smartphone secara tunai dengan harga terjangkau namun sudah memiliki spesifikasi lengkap, tak perlu memaksakan diri membeli smartphone merk terkenal berharga puluhan juta namun dengan cara mencicil.

Sekali lagi, mari kita bijak dalam menggunakan barang-barang kepeluan pribadi. Hidup bersahaja tanpa mengesampingkan self love juga bisa kita lakukan tanpa memaksakan diri membeli barang mewah yang dibeli tak sesuai kemampuan finansial kita.

Semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun