Awal-awal puasa masih adem ayem, belum ada woro-woro buka puasa bersama teman SD, SMP, SMA sampai teman alumni universitas.
Biasanya sih undangan buka bersama akan datang di pertengahan bulan. Di kota saya ada satu rumah makan yang bisa dibilang terjangkau dari segi harga. Kalau bulan Ramadan biasanya selalu ramai ketika waktunya berbuka puasa di rumah makan itu. Banyak sekali sepeda motor diparkir, dan biasanya yang buka puasa bersama adalah anak-anak muda gen Z gitu.Â
Berbicara mengenai buka bersama, tentu saja bisa dikatakan sebagai tradisi di masyarakat kita. Apalagi kalau yang punya ide buka bersama itu berasal dari genk satu circle, pasti kita akan antusias meresponnya.
Namun bagaimana jika yang mengundang kita untuk berbuka puasa adalah teman lama, yang mungkin baru kali ini datang dan langsung mengajak buka puasa bersama.
Tentu ada sedikit rasa canggung jika berbuka puasa bersama orang yang sudah lama tidak berkomunikasi dengan kita. Mau ditolak nanti dikira sombong. Tidak ditolak, namun kita ragu apakah bisa klik dalam obrolan selama menunggu waktu berbuka puasa.
Pastinya ada plus minus ketika kita berbuka puasa dengan teman lama, sebut saja:
1. Dapat Mengetahui Informasi TerbaruÂ
Bertemu teman lama setelah sekian tahun tak berkabar, tentu saja ada banyak informasi baru yang kita dapatkan.
Saling bertukar kabar ketika bertemu saat bukber bisa jadi memberikan manfaat positif bagi pertemanan kita.
Wawasan bisa bertambah manakala teman lama kita banyak bercerita mengenai aktivitasnya. Demikian sebaliknya, jangan-jangan kehadiran kita bisa bermanfaat untuk teman lama (asal jangan pinjam dulu seratus, wkwkwk)