Decluttering sendiri tidak serta merta merujuk pada barang-barang bekas yang sudah kusam dan tak layak digunakan. Justru bagi saya pribadi, proses tersebut terjadi pada barang-barang yang masih layak untuk digunakan atau diambil manfaatnya.
Mengapa Harus Decluttering?Â
Bagi saya, proses decluttering justru bisa memberi manfaat untuk orang lain, terlebih apabila barang yang kita miliki masih bisa berguna untuk dipakai. Berikut beberapa contoh barang yang saya anggap justru ketika dilakukan proses decluttering dapat memberi manfaat untuk orang lain:
1. Buku
Saya suka mengkoleksi beberapa buku, bahkan sejak kuliah. Ketika lulus kuliah, pihak kampus meminta para mahasiswanya menyumbangkan minimal 2 buka untuk ditaruh di perpustakaan. Seingat saya malah saya menyumbangkan lebih dari 2 buku karena merasa di kemudian hari buku-buku tersebut tidak akan terpakai lagi.
Dan benar saja, beberapa tahun kemudian, saya pun menyumbangkan kembali buku-buku kuliah ke perpustakaan kota Surabaya yang berada di Rungkut. Namun saya tetap saja jajan buku-buku dengan tema favorit seperti buku motivasi. Lalu koleksi buku saya pun bertambah. HIngga akhirnya saya putuskan untuk menyumbangkan kembali buku-buku tersebut ke perpustakaan daerah Jawa Timu yang berlokasi di Menur Pumpungan, Surabaya.
Daripada buku-buku tersebut berjamur karena saya letakkan di dalam lemari dengan kondisi tertutup, maka alangkah lebih baik jika disumbangkan ke perpustakaan daerah. Bagi saya hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap dunia literasi dan juga memberikan manfaat bagi orang banyak tentunya.
2. Pakaian Layak Pakai
Ketika tahun 2004 terjadi bencana tsunami di Aceh, saya mencari tahu adakah relawan yang bersedia menerima donasi pakaian layak pakai dari kami sekeluarga untuk bisa disumbangkan kepada para korban tsunami. Bersyukur setelah kami melakukan proses decluttering di tahun 2004 itu (belum memahami istilah decluttering), akhirnya terkumpul cukup banyak pakaian layak pakai yang bisa disumbangkan oleh para korban tsunami di Aceh.
Untuk pakaian layak pakai ini, sebelum disumbangkan ada baiknya kita harus pastikan bahwa pakaian tersebut memang benar-benar layak untuk dipakai. Jangan kecewakan para penerima bantuan.
3. Peralatan Memasak
Semasa muda, Ibu suka memasak. Peralatan memasak beliau menurut saya sangat lengkap. Seiring berjalannya waktu, Ibu sudah semakin sepuh dan tentu saja secara fisik sudah tidak kuat lagi untuk memasak. Sangat disayangkan, saya tidak memiliki hobi yang sama dengan Ibu, yaitu memasak. Ditambah teknologi sudah semakin maju, sehingga ketika tidak ada ide untuk masak, akhirnya saya memutuskan untuk pesan makanan secara online.