Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Karyawan Sering Berhitung pada Perusahaan, Bagaimana Cara Menyikapinya?

13 April 2024   19:02 Diperbarui: 13 April 2024   22:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Memangnya ada karyawan yang sering menuntut lebih pada perusahaan tempat mereka bekerja? Jawabannya ada, namun dengan cara yang disamarkan. Lagi-lagi saya ingin bercerita mengenai pengalaman dalam menerima curhat dari teman atas situasi di kantornya. Kantor yang merupakan usaha di bidang jasa skala menengah.

Dunia kerja merupakan dunia yang mungkin penuh warna-warni kehidupan. Bukan hanya kehidupan rumah tangga yang punya banyak cerita, kehidupan di dunia kerja pun sering membuat orang yang berkecimpung di dalamnya pusing 7 keliling, hahaha. Apalagi yang baperan atau sensitif perasaannya, bisa jadi baru seminggu kerja bawaannya ingin resign dari pekerjaan.

Berbicara mengenai karyawan yang sering menuntut pada perusahaan, saya ingin sedikit menuliskan curhatan teman ketika dia menjadi bagian personalia yang sering tidak tahan menghadapi perilaku dari rekan kerja lainnya.

Singkat cerita, ada beberapa karyawan khususnya yang bekerja di divisi operasional terlalu berhitung pada kantor tempat dia bekerja. Memang karena kantornya tergolong perusahaan kecil, maka kendaraan pribadi sering dipakai untuk melakukan kegiatan operasional kantor. Namun tentu saja ada kompensasi yang diterima karyawan yang meminjamkan kendaraan pribadi mereka, seperti uang bensin, biaya service sepeda motor, biaya penggantian ban dalam dan juga penggantian ban luar.

Credit Photo: Pixabay
Credit Photo: Pixabay
Kembali lagi, tidak semua karyawan merupakan karyawan yang loyal terhadap perusahaan. Ada saja karyawan yang sering berhitung terhadap perusahaan. Teman saya mengakui bahwa kantor tempat dia bekerja bukan perusahaan besar, namun pimpinan sangat memberikan toleransi terhadap seluruh karyawan. Pimpinan di kantor teman saya tidak pernah menghalangi apabila ada karyawannya yang sering izin untuk keperluan keluarga.

Niat baik pimpinan perusahaan terkadang tidak berbanding lurus dengan perilaku anak buah, sehingga tak jarang masih banyak karyawan yang perhitungan terhadap kantornya sendiri. Meskipun kantor tempat dia bekerja secara tidak langsung berperan sebagai perantara rezeki dari Tuhan terhadap keberlangsungan hidup si karyawan.

Ada beberapa jenis perilaku karyawan yang cenderung perhitungan terhadap perusahaan. Contohnya antara lain:

  • Berhitung pada jam kerja

Memang sudah tertulis jika jam kerja di kantor teman saya itu dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Di luar jam itu maka perusahaan wajib memberikan kompensasi berupa uang lembur kepada karyawan. Teman saya sebagai staff divisi personalia pun tidak pernah lembur selama bekerja di perusahaan tersebut. Namun tak jarang teman saya pulang terlambat karena ingin menyelesaikan beberapa pekerjaan, agar tidak menumpuk keesokan harinya.

Bagi teman saya, kantor merupakan rumah keduanya sehingga tidak masalah apabila harus berlama-lama berada di kantor. Rasa nyaman berada di kantor sama saja ketika sedang rebahan di kamar tidur rumah sendiri, begitu cerita teman saya.

Namun tak semua karyawan menganggap kantor sebagai rumah kedua. Sebagai perusahaan yang menganut sistem kekeluargaan, terkadang teman bercerita kalau dia bisa saja bekerja over time lalu keesokan harinya bisa datang terlambat, dikarenakan hal yang urgent, seperti membuat penawaran ke client misalnya.

Ternyata karena ada perilaku karyawan lain yang terlalu berhitung pada jam kerja, padahal perusahaan sudah memberikan kompensasi berupa uang lembur, menjadi penghambat bagi kelancaran jalannya operasional perusahaan. 

Idealnya di setiap perusahaan, setiap karyawan memiliki job descriptionnya masing-masing. Namun tak jarang seorang karyawan dituntut untuk multitasking, dikarenakan perusahaan masih tergolong perusahaan kecil yang sedang berkembang. Jika kita ingin menunjukkan loyalitas kepada perusahaan sekaligus pimpinan, maka tak ada salahnya untuk membantu divisi lain melakukan pekerjaannya selama mampu untuk dikerjakan. Lalu pimpinan pun dapat memberi apresiasi kepada karyawan yang berusaha membantu divisi lain.

Selama tidak memberatkan karyawan untuk dapat melakukan pekerjaan secara multitasking, dan seluruh karyawan mau bergotong royong bekerja demi kemajuan perusahaan, maka tentu hal ini selayaknya diapresiasi. Namun tetap saja, kita hidup di dunia dengan berbagai karakter manusia yang berbeda di mana ada saja  karyawan yang cenderung berhitung terhadap job description di perusahaan tempat dia bekerja.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan pimpinan apabila melihat fenomena karyawan yang terlalu sering berhitung terhadap perusahaan yang dipimpinnya? Mungkin sedikit tips dari saya agar di kantor skala kecil tidak ada lagi karyawan yang berhitung pada perusahaan:

  • Berikan Rewards Kepada Karyawan

Tentu saja rewards diberikan kepada karyawan yang tak berhitung terhadap perusahaan. Karena Anda merupakan pimpinan di perusahaan yang masih berskala kecil, maka masih mudah untuk melakukan kontroling karyawan mana saja yang berhitung atau tidak terhadap perusahaan. 

Rewards yang diberikan kepada karyawan tidak selalu dalam bentuk uang. Pimpinan bisa memberikan tambahan cuti beberapa hari misalnya karena karyawannya telah banyak melakukan pekerjaan multitasking.

  • Tinjau Ulang Kembali Masa Kontrak Karyawan

Bukan bermaksud jahat atau tega terhadap karyawan yang berhitung dengan perusahaan, namun seperti yang kita ketahui saat ini mencari kerja bisa dibilang sangat sulit. Perbandingan jumlah pencari kerja dan lowongan kerja juga tidak seimbang. Menurut data jasa penyedia lowongan kerja Karirhub, pada Oktober 2022 jumlah lowongan kerja yang tersedia berada di angka 17,617 sementara menurut Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik per Agustus 2022 jumlah angkatan kerja mencapai 143, 72 juta jiwa orang. 

Apabila loyalitas terhadap perusahaan dianggap terlalu berlebihan sehingga menyebabkan karyawan sering berhitung, maka Anda sebagai pimpinan sudah waktunya untuk meninjau ulang kembali kontrak karyawan. Masih banyak pencari kerja di luar sana yang membutuhkan kerja dibanding mempertahankan karyawan yang terlalu perhitungan pada kantornya sendiri.

Tidak selamanya bekerja di perusahaan dengan sistem kekeluargaan itu membawa dampak kurang baik. Tak jarang saya menemui teman yang merasa senang bekerja di perusahaan dengan sistem kekeluargaan, dimana pimpinan sangat memahami karyawan apabila sedang berada dalam kondisi terdesak, seperti izin anak sakit atau membutuhkan bantuan keuangan misalnya.

Semoga apa yang saya tulis ini bisa membawa manfaat bagi para pembaca Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun