Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger-Content Writer-Content Placement Artikel di Blog-Jasa Review Produk dan Jasa di Blog Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com , sahabatcurhat.my.id , curhatyuk.my.id dan masih banyak lagi Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan sebagai Bloger dan Proses yang Dijalani

24 November 2022   10:53 Diperbarui: 24 November 2022   11:03 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup lama juga tidak mengisi halaman Kompasiana milik saya ini. Bersyukur ada program ODOP (One Day One Post) dari Komunitas ISB yang membuat saya kembali bersemangat untuk menuliskan beberapa pengalaman pribadi yang berkaitan dengan profesi dan pengalaman hidup lainnya.

Tahun 2022 ini sudah 3 tahun saya berkecimpung sebagai seorang bloger, baik itu di platform blog milik pribadi maupun UGC (User Generated Content) seperti Kompasiana ini. Pastinya ada suka dan duka ketika menjalani profesi sebagai seorang bloger, namun tetap bagi saya tantangan terbesar seorang bloger adalah konsisten untuk tetap menulis di blognya.

Kalau ditanya, apakah ada yang tahu jika profesi saya selain seorang karyawan swasta, juga seorang bloger? Jawabannya tidak ada yang tahu kecuali rekan sesama bloger. Bahkan Ibu saya pun tahunya saya seorang penulis. Memang benar, bloger itu juga penulis, yaitu menulis di blog.

Mungkin lingkungan saya masih banyak yang belum tahu apa sebenarnya profesi bloger itu. Teman-teman kerja di kantor pun juga lebih banyak tahu kalau saya seorang penulis. Hal ini dikarenakan lingkungan saya sekitar tidak punya rasa penasaran sebenarnya seperti apa profesi bloger itu.

Andai mereka tahu keuntungan dan manfaat sebagai seorang bloger, pasti akan tertarik juga untuk belajar ngeblog. Tapi kembali lagi, kita tidak dapat memaksakan sesuatu kepada orang lain yang memang tidak berminat pada sebuah proses. Sebab ada beberapa orang yang ingin instant mencapai tujuan dalam hidup. Padahal, rasanya tidak mungkin mencapai segala keinginan secara instant dan cepat, sebab kita dilahirkan di dunia saja memakan waktu kurang lebih 9 bulan 10 hari.

Saya pun merasa sampai 3 tahun menjadi seorang bloger ini masih dikatakan sebuah proses, dikarenakan secara kualitas, tulisan saya belum terlalu banyak mengalami perubahan. Banyak sekali proses yang harus saya jalani ketika memutuskan untuk ngeblog, diantaranya:

  • Bergabung dengan komunitas bloger
  • Bergabung dengan grup WhatsApp blogwalking
  • Membeli domain blog berbayar
  • Belajar dari bloger lain yang kualitas tulisannya lebih bagus dari saya
  • Mengikuti kelas blog, baik itu gratis maupun berbayar

Beruntungnya saya berada di era yang memberikan segala kemudahan, salah satunya dalam mengakses informasi. Pertama kali saya mengenal dunia blogging itu dari media sosial Instagram. Tinggal sebut saja kata kunci "blogger", maka akan keluar berbagai informasi seputar dunia blog.

Di saat saya ingin mencapai tujuan, maka tentu harus ada cara untuk sampai ke sana. Salah satunya saya harus bergabung dengan sekumpulan orang yang memiliki visi misi sama, serta dapat memberi saya informasi mengenai tujuan yang hendak dicapai. Kumpulan orang yang memiliki tujuan sama dengan saya salah satunya adalah komunitas bloger. Karena saya tidak ingin setengah-setengah, maka saya pun berinisiatif untuk ikut di hampir semua komunitas bloger. Saya meyakini bahwa komunitas bloger ini memiliki tujuan yang baik yaitu memberikan informasi seputar dunia blogging dan saling support seluruh anggota agar produktif dalam menulis.

Harus jujur diakui, terkadang pernah saya merasa tak semangat sehingga dalam kurun waktu seminggu tidak menulis di blog. Lalu untuk memulainya kembali menulis di blog rasanya berat sekali. Jangan contoh apa yang pernah saya alami ya gaes, karena memang seorang bloger itu sebaiknya produktif menulis meskipun seminggu hanya menghasilkan satu atau dua tulisan.

Jika ditanya, kenapa harus bloger yang saya pilih sebagai profesi sampingan selain menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan swasta, maka ini jawabannya:

Menjadi Blogger Tak Kenal Usia

Kalau ingin mencari pekerjaan baru di usia sekarang, tentu saja saya akan kesulitan. Hal ini dikarenakan pada umumnya lowongan kerja di Indonesia memiliki batasan usia tertentu. Saya tahu diri dengan usia yang tak muda lagi, hehehe.

Namun tentu ada keinginan untuk mencari kegiatan di luar jam kerja agar hidup tak membosankan. Dan rupanya menulis merupakan jalan ninja sebagai aktivitas di luar jam kerja. Saya suka sekali mengamati lingkungan sekitar, kemudian saya tuliskan ke dalam blog. Tentu saja jika itu menyangkut seseorang, akan saya samarkan nama serta tempat kejadian.

Saya berharap suatu saat kelak, saya bisa membuka kembali catatan peristiwa yang telah ditulis di blog sebagai bahan perenungan.

Waktu Lebih Fleksibel

Untuk saya yang seorang karyawan dimana harus stay di kantor selama 8 jam, tentu tak mudah mencari pekerjaan sampingan. Bloger bisa jadi solusi untuk kalian yang senang menulis mendapatkan penghasilan tambahan. Namun sekali lagi saya tekankan, bahwa jadi bloger itu butuh proses yang tidak sebentar lho. Bahkan selama 3 tahun ngeblog saja masih saya katakan belajar terus menerus yang tiada henti.

Untuk Bekal di Hari Tua

Saya teringat denga NH. Dini, seorang penulis novel yang pastinya kalian sudah tak asing lagi dengan nama beliau. NH. Dini sendiri menghabiskan hari tuanya di panti jompo sambil tetap produktif menulis. Saya ingin menjadi seperti NH. Dini yang mempunyai bekal di hari tua, yaitu skill menulis yang tak lekang oleh waktu

Pastinya menjalani masa pensiun itu tidak semudah ketika kita lihat orang tua sendiri. Pasti ada tantangan lain yang tidak kita ketahui ketika pensiun sudah di depan mata. Dengan menulis, melatih kita untuk terus berpikir dan mencegah kepikunan ketika memasuki usia lanjut. Syukur-syukur bisa produktif menulis, malah lebih bagus lagi.

Penutup

Saya pribadi tidak berusaha memperkenalkan diri sebagai bloger kepada orang-orang yang memang tidak berminat dengan cerita saya. Namun di kantor, ada karyawan baru yang masih berusia muda dan saya bisa bercerita mengenai profesi bloger yang saya jalani. Saya berusaha memotivasi karyawan baru di kantor agar dia bisa berkreasi walau di luar jam kerja. Saya sarankan karyawan baru ini mencoba memelajari aktivitas bloger serta influencer karena profesi tersebut lebih fleksibel.

Ketika kalian memiliki suatu tujuan dalam hidup, segara cari cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Proses tentunya akan kita alami dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Jangan pernah menyerah pada proses. Namun apabila hasil akhir yang didapat tidak sesuai ekspektasi pun jangan pernah menyerah juga.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun