Coba pikirkan matang-matang dan cari penyebab rasa jenuh Anda di kantor selama ini. Jangan-jangan rasa jenuh Anda sebagai pembenaran saja akan hal berikut:
- Teman kerja yang toxic
- Teman kerja yang suka berutang namun tak pernah Anda gubris. Bisa jadi karena yang dia pinjam terlalu banyak dan sering curhat tak jelas mengenai keluarganya. Padahal semua orang punya masalah kan, namun teman kerja model seperti ini sangat membosankan! Ingin didengar namun tak mau mendengar.
- Anda kesal melihat rekan kerja magabut alias makan gaji buta. Wajar sih kan si rekan kerja itu punya hubungan darah dengan si bos. Apalah Anda yang karyawan tanpa ikatan darah.
- Bosan melihat kondisi kantor stagnan saja dan tak ada perubahan ke arah yang lebih baik.
Rasanya keempat hal di atas lumrah kok ditemui di mana saja. Tidak hanya di perusahaan tempat Anda bekerja. Jangan buru-buru ambil keputusan resign dulu ya. Lakukan perenungan dan Instrospeksi agar Anda tidak gegabah ingin mengundurkan diri dari kantor yang sekarang.
Bos atau pimpinan di kantor mungkin tidak akan keberatan kok jika Anda mengambil cuti selama beberapa hari.Â
Jika perusahaan tempat Anda bekerja tergolong perusahaan kecil, bisa jadi hubungan Anda dengan bos cukup dekat sehingga tak ada salahnya berterus terang dengan kondisi yang sedang terjadi.
Penutup
Kadang-kadang batas antara jenuh bekerja dan keinginan untuk resign itu beti alias beda tipis kok. Jangan turuti emosi sesaat untuk resign kalau ternyata yang sedang Anda alami "hanya" kejenuhan saja.Â
Bukan berarti saya meremehkan rasa jenuh itu, namun memang perlu healing untuk mengusirnya. Walau rasa jenuh itu manusiawi pada setiap karyawan, namun jika sudah terlalu sering mendera jatuhnya jadi kurang bersyukur donk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H