Berisik, ramai seperti di pasar. Suasana kelas sangat gaduh dan penuh kebisingan. Semuanya bersuara dan tidak ada yang mau mengalah. Aku hanya diam di bangkuku sambil menaruh kepala di atas meja dan hanya memikirkan makanan saja.Â
  "Duh, perut udah laper banget mana istirahat masih lama lagi. Kira-kira nanti makan apa ya? Tahu bakso enak kali, " Isi pikiranku saat itu.
Di tengah situasi yang gaduh, Bu Lala masuk ke kelas dengan buku-buku di tanganya. Seketika para murid pun panik dan kelas menjadi sunyi. Para murid memberi salam  lalu Bu Lala mulai menjelaskan kegiatan kita para hari ini.
   "Pagi anak-anak, project P5 kita kali ini adalah membuat sebuah pementasan yang nantinya akan kita tampilkan pada saat lustrum sekolah kita, dan kelas XF mendapatkan daerah Kalimantan untuk di pentaskan, " Ujar Bu Lala.
   "Hah! Pementasan?" Kami semua terkejut karena ini adalah hal baru bagi kami.Â
Akan sulit bagi kami untuk menyatukan seluruh anggota kelas. Mau bagaimana pun, kami harus tetap menjalankan tugas yang di berikan. Kami mulai bertukar ide satu sama lain dan banyak ide-ide cemerlang dari teman-teman.
  "Gimana kalo kita menampilkan teater dan tarian asal Kalimantan aja guys, pada setuju ga nih?" Ujar salah satu temanku, Jingga.
  "Wah boleh tuh Jing, aku setuju! " Jawab ku mendengar saran Jingga.Â
Teman-teman yang lain juga setuju dengan Jingga, maka dari itu kami memutuskan untuk menampilkan teater dan tarian asal Kalimantan.
Di hari itu juga kami mulai membagi peran masing-masing. Ada yang bekerja di depan layar dan di belakang layar. Meskipun begitu, kami semua sangat antusias dalam project P5 kita kali ini. Jam pelajaran pun selesai. Bu Lala keluar dari kelas dan para murid memberi salam kepada Bu Lala.Â
Pada mulanya semua berjalan dengan baik. Semuanya bekerja keras dan antusias. Seiring berjalanya waktu, kondisi mulai tak terkendali. Banyak yang sudah mulai malas bekerja dan lupa akan tugasnya. Di saat teman-teman yang lain sibuk bekerja, Aksa dan Bagas malah sibuk dengan gadget mereka.Â