Mohon tunggu...
MARIA STELLA VITA MAHARANI
MARIA STELLA VITA MAHARANI Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka ngemil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bangun dan Terus Maju

24 Januari 2024   22:58 Diperbarui: 24 Januari 2024   23:15 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aksa! Bagas! Ayo kerja dong, jangan cuma main game doang!" Kesal Jingga sambil berteriak kepada Aksa dan Bagas.

"Santai dong Jing, ini udah mau selesai mainya, sekali lagi deh terakhir ini" Saut Aksa yang masih memegang gadgetnya. Mendengar ucapan Aksa, Jingga pun merasa kesal dan mulai naik pitam. 

"Dari kemarin kalo disuruh kerja malah main game terus, pikirin juga dong tanggung jawabmu!" Teriak Jingga kepada Aksa dan Bagas sambil memukul meja.

"Loh, kamu juga marah-marah terus dari kemarin kenapa sih? Berisik tau ngga, udah itu kerjakan saja tugas mu tidak usah ngurusin orang lain". Ujar Bagas dengan nada yang mulai meninggi. Situasi saat itu mulai memanas, mereka saling beradu mulut dan saling menjatuhkan. Teman-teman yang lain berusaha untuk melerai mereka dan pada akhirnya mereka berhasil dipisahkan.

"Baik kalo gitu kalian kerjakan saja sendiri semuanya!" Jingga berteriak sambil berjalan kesal keluar dari kelas. Dia merasa tidak dihargai oleh Aksa dan Bagas, maka dari itu Jingga merasa kesal kepada Aksa dan Bagas.

Disaat itu seketika suasana kelas menjadi hening. Teman-teman yang lain merasa kebingungan bagaimana cara  untuk menenangkan Jingga, Aksa dan Bagas. Namun, ditengah-tengah itu Fani mencoba untuk menguatkan kami.

"Ayo guys kita harus kompak. Kita tidak akan berhasil kalo kita tidak solid. Aku tau kita semua lelah, tapi kita bakal kuat kalau kita terus bersama" Ucapan Fani membuat kami menjadi termotivasi. Kami sadar bahwa kami harus tetap bersatu apapun masalah yang kami hadapi. Aksa dan Bagas merasa bersalah kepada Jingga, mereka segera menghampiri Jingga dan meminta maaf kepadanya. Jingga menganggukan kepala sambil tersenyum lembut. Jingga sudah memaafkan mereka asal mereka mau berubah dan mau maju bersama. Kami pun kembali bersatu dan berlatih kembali untuk menampilkan yang terbaik. 

Tibalah hari yang sudah kami nanti-nantikan. Pendopo dipenuhi dengan murid-murid kelas lain dan para guru. Terdapat juga tamu undangan dari berbagai sekolah yang hadir ke peringatan lustrum. Semua tim bersiap-siap untuk menampilkan yang terbaik. Dan tibalah saat nya kami untuk tampil. Semua teman-teman merasa gugup, begitu juga dengan aku. Kulihat raut wajah mereka dari pinggir panggung, terlihat sangat menegangkan. Namun kami saling menguatkan satu sama lain sehingga kami percaya kami bisa menampilkan yang terbaik. 

"Mari kita sambut penampilan dari kelas XF yang akan menampilkan budaya dari Kalimantan, berikan tepuk tangan yang meriah!" MC pun menyambut kami dengan penuh semangat. Kami tampil dengan penuh semangat dan semua tim bekerja dengan baik. Usaha kami selama ini tidak sia-sia. Penampilan kami mendapat banyak pujian dari teman-teman. Dari pertunjukan kami ini yang kami nikmati bukan hanya hasilnya saja, namun proses di baliknya. Ada banyak suka dan duka yang kami rasakan bersama. Hal itu lah yang membuat kita kuat dan bersatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun