Siapa belum pernah naik City Tour Bus ke RPTRA Kalijodo ? Pertanyaan itu saya lempar di status facebook yang saya buat Agustus 2017. Di luar dugaan, ternyata banyak yang belum pernah naik City Tour Bus maupun jalan-jalan ke RPTRA Kalijodo. Â
September 2017, saya bersama Mada dan sesama mahmud abas alias mamah muda anak baru satu yang merespon status saya di facebook akhirnya mencoba naik City Tour Bus ke Kalijodo. Bus tingkat wisata yang dikenal juga dengan nama Mpok Siti ini pertama kali launching tahun 2014.Â
Dari Depok, saya naik commuter line dengan jurusan Stasiun Juanda,yang menjadi meeting point saya bersama Mak Helena, Mak Tetty, Mak Ayu dan Mak Dita. Kecuali Mak Dita, kami membawa anak kami masing-masing. Sekalian playdate lah.Â
Jam 10 pagi kami berlima sudah berkumpul di Stasiun Juanda. Untuk menghemat waktu, kami memilih naik taksi online menuju RPTRA Kalijodo. Enggak nyampe Rp 20 ribu kok tarifnya. Eh, kok enggak jadi naik City Tour Bus menuju lokasi ? Aha, rupanya City Tour Bus mulai beroperasi jam 11 teng. Â Kami kepingin nyampe lokasi itu matahari belum mencapai puncak teriknya. Jadi, kami putuskan naik taksi online menuju RPTRA Kalijodo.Â
Tiba di RPTRA Kalijodo sekitar jam setengah 11. Udah lumayan panas sih. Tapi, kiddos langsung berlari menuju playground yang berada di halaman depan RPTRA. Mereka mencoba perosotan dan jungkat jungkit berbentuk ikan hiu dan ayam. Mak Tetty dan Mak Dita yang enggak bawa anak memilih berkeliling di sekitar RPTRA.
Menurut Ibu Dewi, RPTRA Kalijodo memiliki keistimewaan dibanding RPTRA lainnya di Jakarta. Yaitu, menjadi tempat wisata baru di Jakarta dan banyak dijadikan sebagai pusat studi bagi mahasiswa/i yang sedang belajar.Â
Gara-gara ke RPTRA Kalijodo, saya jadi tahu ternyata taman bermain yang saya kunjungi itu terbagi 2 area yaitu RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan RPTRA. Jam buka RTH lebih panjang daripada RPTRA. Tembok mural yang cantik menjadi pemisah antara RPTRA dengan RTH.Â
Di RTH Kalijodo, pengunjung bisa bermain di area skate park yang luas atau hanya duduk-duduk di area serbaguna RTH Kalijodo. Bagi yang ingin sholat, ada mushola kecil berbentuk segitiga yang  cukup bersih.  Toilet pun tersedia.  Sayangnya, air yang tersedia terasa asin di lidah saat saya kumur-kumur untuk wudhu. Hal ini juga yang menjadi PR bagi Ibu Dewi selaku pengelola, karena air asin membuat tanaman menjadi layu. Solusinya, untuk saat ini menampung tetesan air dari AC untuk menyiram tanaman.
Setelah puas berkeliling RPTRA dan RTH Kalijodo, tak terasa perut kami lapar. Bekal yang dibawa sudah habis. Â Sementara, di lokasi pun tidak tersedia banyak pilihan untuk makan. Kantin hanya menjual roti dan mie instan. Akhirnya, sesuai jadwal, kami pun naik City Tour Bus menuju Balai Kota yang nongol di depan RPTRA jam 1an.