Mohon tunggu...
mariasoraya
mariasoraya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan, Kekerasan Seksual dan Chatting

26 Februari 2009   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:18 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Allrite, dia selalu menyediakan waktu mendengarkan curhat Anda. Lalu, menambahkan kata dear atau darling di depan nama Anda. Sebelum jam makan siang, dia sudah repot mengingatkan Anda agar tidak lupa makan siang, dsb.

But, wake up dear … dia tetap orang asing.

3.‘Memilih’ teman, enggak dosa kok
Ada beragam jenis manusia di belantara maya. Dari mulai yang baik, kelihatan baik sampai yang berpura- pura baik. Tak sedikit pula yang ‘sakit’ atau ingin menjadi ‘sakit’. Mengapa ingin menjadi sakit ? Sebab, di dunia maya, kita bisa bebas memainkan peran being someone. Mirip- mirip akting di sinetron indonesia.

Supaya nyaman, selalu tanyakan apa pekerjaannya. Lebih baik lagi, jika lawan chatting Anda itu well- educated atau setidaknya sadar pendidikan. Orang yang berpendidikan atau cinta pendidikan, entah itu dia hanya seorang "bukan-lulusan-Sarjana" otaknya tak melulu dipenuhi urusan bawah perut.

4.Paksakan diri Anda untuk menyertakan teman dalam kopi darat.
Pertemanan yang telah terjalin berminggu- minggu atau berbulan- bulan, tentu membutuhkan ajang pertemuan antar 2 individu. Buat perempuan, riskan rasanya bila Anda menemui
sahabat chatting Anda seorang diri. Teman anda tak bisa menemani ? Ooh dear, batalkan acara itu segera.

5.Chatting-lah dengan orang yang setidaknya Anda tahu identitasnya, misalnya dari situs pertemanan macam Facebook,dll.
Antara tahu dan kenal jelas berbeda. Siapa sih yang tidak kenal Azhari’s Sister alias Sarah Azhari, dkk ? Tapi berapa banyak yang tahu Azhari itu juga nama seorang pembuat bom ?

Tujuan chatting yang satu ini tentu berbeda dibandingkan chatting. Disini, Anda tidak lagi sedang dalam rangka berkenalan, namun ingin mengakrabkan diri. Anda pun bisa mengurangi sedikit rasa khawatir sebab sudah lihat bentuk manusianya, siapa temannya, apa minatnya, dsb.

So, chatting dengan makhluk asing, apakah dia produk dalem negeri atau bukan, ya pinter- pinter saja. Yang terpenting, jangan sampai bablas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun