Aku lahir bukan dari sel telur yang dibuahi lalu membelah diri,tidak bukan itu. aku tidak punya kembaran secara sah. Kembaranku yang dimaksud ialah teman karibku.
Kami lahir di tanggal,bulan,tahun yang sama,hanya berbeda jangkauan waktu. Dia lahir ketika pagi,dan aku lahir saat malam. Seperti pembuka dan penutup kala hari itu.
Kamis adalah hari lahir kami. kami satu sekolah ketika SD namun rumah kami berjauhan,ketika SMP kami berbeda sekolah,namun rumah kami yang berdekatan(kala itu aku ikut ibuku,karena orangtua ku harus berpisah)SMA rumah dan sekolah kami berjauhan,tapi kami selalu bermain bersama.Â
Datang ketika masa SMA akan segera berakhir dan menjadi awal jarak kami yang terlalu jauh. Saat kami akan berpisah,semua kenangan dan kejadian yang kami habiskan,waktu bersama mencuat kepermukaan.
Aku mengenalmu ketika Taman Kanak Kanak,aku memutuskan untuk berteman denganmu ketika menginjak Sekolah Dasar,dan aku memantapkan hatiku untuk terus menyebutmu Sahabat ketika aku tau,selama 20 tahun ini,hanya kamu yang mampu menerima kekurangan dan keegoisanku.
Sekarang jarak benar benar menjadi pembatas antara kamu dan aku,aku tidak mampu menggapai kamu,dan kamu bahkan tidak menunjukan arah yang kuat akan kemana nantinya. Aku selalu berharap untuk bisa bertemu denganmu,banyak kata akan terucap,banyak cerita akan kubagikan,tentang kebohongan dan kejujuranku selama ini.
Aku merindukanmu,dengan kenangan,kejadian yang mengisi kehidupan,aku berucap aku sangat merindukanmu. Sampai saat kita bertemu nanti,semua ini akan aku simpan sementara dalam kotak rahasia kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI