Mohon tunggu...
Maria Rosa Paramitha
Maria Rosa Paramitha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

....

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kiat UMKM dalam Upayanya Menghadirkan Sustainability Fashion

26 Desember 2021   07:00 Diperbarui: 26 Desember 2021   07:03 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produsen, distributor, dan konsumen sudah tahu bahwa industri fesyen bergerak dengan cepat. Tak ayal banyak produsen yang mengikuti perubahan ini tanpa ingin melihat dampak apa saja yang dihasilkan pada tren ini. Sebagai UMKM yang belum dikenal secara luas, Haryadin (43) telah ikut andil dalam upaya menciptakan fesyen yang berkelanjutan.

Mengenal Industri Fesyen

Di Indonesia, perkembangan mode pakaian mengalami perubahan yang signifikan. Pada abad ke-20, fesyen erat kaitannya dengan peristiwa sosial-politik. Namun, makna ini berubah dalam segi sosial maupun kultural yang menjadikan fesyen adalah sebuah gaya hidup. Perubahan makna fashion juga terdorong karena beberapa hal, seperti:

1. Media Massa

Melalui media massa cetak ataupun media massa elektronik memberikan informasi mengenai tren fesyen apa saja yang sedang ramai digunakan oleh publik. Melalui majalah hingga program tv yang khusus membahas dunia fesyen memberikan pengaruh perubahan pada penontonnya.

2. Entertainment

Dunia hiburan tak lepas dari perkembangan fesyen. Selebritis atau publik figur sering muncul di program-program tv dengan fesyen pilihan mereka. Hal ini ikut memberikan pengaruh pada khalayak untuk meniru atau sekadar tahu tren apa saja yang ada di kalangan publik figur.

3. Internet

Dengan adanya internet, tren fesyen makin mudah sampai kepada khalayak. Melalui e-commerce, bisnis fesyen dapat dengan mudah menjual inovasi produknya kepada pembeli. Bahkan bisnis kecil juga dapat menjadi agen penggerak perubahan tren fesyen melalui inovasi yang dilakukan.

Perubahan yang cepat pada lini fesyen, membuat banyak produsen harus bekerja dengan cepat juga. Produsen harus mempersingkat waktu produksi agar produk pakaian yang dihasilkan cepat beredar di pasaran, murah, dan efektif.

Tren Fast Fashion

Menurut Levy dan Weitz (dalam (Kirana, 2020), fast fashion adalah salah satu strategi dari bisnis yang bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen atas barang-barang fesyen atau pakaian dalam jangka waktu yang cepat. Fast fashion juga dapat diistilahkan secara modern sebagai pakaian murah yang diproduksi cepat oleh pengecer demi menanggapi tren baru.

Hal ini berdasar pada pernyataan Sen (dalam (Nidia, Chanifathin; Suhartini, 2020) yang mengatakan bahwa industri fesyen merupakan salah satu industri memiliki siklus yang pendek, permintaan yang naik-turun, perubahan variasi produk, proses pasokan yang panjang, sampai pada rantai pasokan yang ruwet.

Menurut zerowaste.id, terdapat beberapa ciri dari Fast Fashion:

  1. Produk memiliki banyak model dan selalu mengikuti tren baru.
  2. Model fesyen selalu berganti dalam waktu yang singkat.
  3. Diproduksi di negara Asia dan negara berkembang, karena upahnya yang kecil dan tidak ada jaminan keselamatan kerja.
  4. Bahan baku yang digunakan merupakan bahan murah dan tidak awet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun