Kinanthi sekar pisanÂ
Basi wulaning SuraÂ
Sapujagad mung karyaning Gusti
 Ilang sarta durung kawasa
Kinanthi sekar pisanÂ
Kawruhing nalar budayaÂ
Wis kawruhing atiÂ
Lakuning Gusti kang ngatur "
Macapat Kinanthi ini mengajarkan tentang kebijaksanaan dan keindahan alam yang ada di sekitar kita. Puisi ini juga menyampaikan pesan agar kita selalu menghormati dan menghargai nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Selain macapat Kinanthi, terdapat juga macapat Maskumambang dan macapat Gambuh yang juga memiliki keunikan masing-masing. Macapat Maskumambang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan pesan moral, sedangkan macapat Gambuh digunakan dalam pertunjukan seni tradisional Jawa. Puisi atau macapat merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Jawa. Melalui macapat, nilai-nilai budaya dan tradisi dapat dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Macapat juga menjadi salah satu bentuk seni yang unik dan memikat, mampu memperkaya khazanah sastra Indonesia.
Dalam era modern ini, macapat masih tetap dipertahankan dan diapresiasi oleh masyarakat Jawa. Banyak komunitas dan kelompok seni yang aktif dalam melestarikan dan mengembangkan seni macapat ini. Dengan demikian, macapat akan terus hidup dan berkembang sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Macapat adalah salah satu bentuk puisi tradisional Jawa yang memiliki keunikan tersendiri. Puisi macapat biasanya digunakan dalam upacara adat atau dalam pertunjukan seni Jawa. Dalam bahasa Jawa, kata "macapat" sendiri memiliki arti "mengucapkan dengan hati".
Di Kabupaten Mojokerto, macapat juga dikenal dan diapresiasi sebagai bagian dari budaya Jawa. Meskipun informasi yang spesifik tentang macapat di Kabupaten Mojokerto sulit ditemukan dalam sumber yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa macapat juga memiliki peran penting dalam kehidupan budaya masyarakat di daerah tersebut.