Mohon tunggu...
Maria Sri Dian Pratama
Maria Sri Dian Pratama Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Saya sangat suka menyanyi dan membaca komik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.4

20 Agustus 2024   01:25 Diperbarui: 20 Agustus 2024   01:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keyakinan kelas

Keyakinan kelas adalah seperangkat nilai dan prinsip yang disepakati bersama oleh guru dan siswa untuk memandu perilaku dan interaksi di dalam kelas. Keyakinan kelas harus dibuat dengan melibatkan seluruh warga kelas terutama seluruh siswa secara aktif. Hal tersebut dikarenakan keyakinan kelas bukanlah aturan tetapi pernyataan positif yang menginspirasi dan memotivasi siswa dan mudah diingat dan membantu siswa menjadi individu yang bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki rasa hormat terhadap orang lain.

  1. Segitiga restitusi.

Segitiga restitusi merupakan salah satu cara memperbaiki diri untuk mewujudkan disiplin diri. Segitiga restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya sehingga karakter mereka lebih kuat ketika kembali pada kelompoknya.

Restitusi memberikan kesempatan kepada murid untuk disiplin positif, memulihkan diri dari kesalahan sehingga memiliki tujuan yang jelas. Penekanannya pada cara mereka menghargai nilai-nilai kebaikan yang diyakini, bukan berperilaku untuk menyenangkan orang lain. Restitusi membantu murid untuk jujur pada dirinya sendiri dan mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukan. Restitusi memberikan penawaran bukan paksaan.

Perubahan yang terjadi setelah saya mempelajari dan mempraktikkan budaya positif di kelas adalah adanya perubahan iklim belajar. Terlihat peserta didik menjadi lebih bersemangat dan disiplin tanpa paksaan, meskipun belum efektif.

Saya telah memulai penerapan dari keyakinan kelas meskipun itu terkhusus pada mata pelajaran matematika. Saya mengikutsertakan peserta didik dalam menyusun keyakinan kelas, dimulai dari peraturan, mengubah menjadi kalimat positif dan keyakinan kelas.

Saya merasa bahagia, karena meskipun belum efektif tetapi telah terlihat perubahan yang menjadi dampak positif dari penyusunan keyakinan kelas yang melibatkan peserta didik secara aktif.

Hal baik yang telah saya lakukan adalah melibatkan seluruh peserta didik tanpa terkecuali. Bagi saya pendapat seluruh peserta didik sangat penting dalam menyusun keyakinan kelas. Keyakinan kelas juga hendaknya menjadi keyakinan seluruh warga kelas.

Selama ini saya selalu menempatkan diri sebagai teman. Saya merasa didengarkan hanya untuk 1 jam, karena setelah itu ternyata perilaku tersebut tetap terulang. Kadang kala ada peserta didik yang menjadi tidak pandai menempatkan diri, karena saya juga terlihat seperti teman. Setelah mempelajari posisi kontrol guru, saya perlahan-lahan menempatkan diri sebagai manajer. Perilaku peserta didik menjadi terkontrol dan wibawa saya sebagai seorang guru tetap terjaga.

Sebelum mempelajari modul ini saya sebenarnya sudah menerapkan segitiga restitusi, akan tetapi hanya berhenti pada tahap kedua. Sehingga ada peluang tindakan keliru tersebut terulang kembali. Ini terjadi karena peserta didik tidak memiliki keyakinan yang tumbuh dari dalam diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun