Mohon tunggu...
Maria Sri Dian Pratama
Maria Sri Dian Pratama Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Saya sangat suka menyanyi dan membaca komik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.4

20 Agustus 2024   01:25 Diperbarui: 20 Agustus 2024   01:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya psikiater dan pendidik, Dr. William Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari berkembang dan dinamakan Choice Theory, meluruskan beberapa miskonsepsi tentang makna 'kontrol'.

  1. Ilusi guru mengontrol murid.

  2. Ilusi bahwa semua penguatan posif efekf dan bermanfaat.

  3. Ilusi bahwa krik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter.

  4. Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.

  1. Teori motivasi, hukuman dan penghargaan

  2. Posisi kontrol guru

Ada 5 posisi kontrol guru yaitu penghukum, Pembuat Rasa Bersalah, Teman, Pemantau dan Manajer.

Dalam praktik sehari-hari guru diharapkan dapat memposisikan diri sebagai manajer. Tugas seorang manajer bukan untuk mengatur perilaku seseorang. Kita membimbing murid untuk dapat mengatur dirinya. Seorang manajer bukannya memisahkan murid dari kelompoknya, tapi mengembalikan murid tersebut ke kelompoknya dengan lebih baik dan kuat. Bisa jadi dalam praktik penerapan disiplin sehari-hari, kita akan kembali ke posisi Teman atau Pemantau. karena murid yang ditangani belum siap diajak berdiskusi atau diundang melakukan restitusi.

  1. Kebutuhan dasar manusia

Ada 5 kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Adanya tindakan di luar keyakinan kelas bisa jadi diakibatkan tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar tersebut.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun