Mohon tunggu...
Maria Sri Dian Pratama
Maria Sri Dian Pratama Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Saya sangat suka menyanyi dan membaca komik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 1.3

31 Juli 2024   08:27 Diperbarui: 31 Juli 2024   08:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

Maria Sri Dian Pratama, S.Pd.

Peserta PGP A11

Kelas 58

SMP Negeri 46 Nangahale

Kabupaten Sikka

  1. Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Gagasan Ki Hadjar Dewantara, "ing ngarso sung tulodo" (pendidik memberikan teladan), "in madyo mangun karso" (pendidik selalu berada di tengah, terus memulai dan memotivasi), dan "tut wuri handayani" (pendidik selalu mendukung dan mendorong peserta didik untuk maju), tidak hanya merupakan slogan dan kata-kata indah semata. Sistem pendidikan yang masih membatasi perlu diperbaiki agar sejalan dengan dedikasi Ki Hadjar Dewantara dalam mengembangkan identitas budaya anak bangsa, sehingga menciptakan generasi cerdas dan berkarakter.

Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan adalah"menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Dalam konsep ini, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Proses menuntun dapat dilakukan dengan menerapkan tri sentra pendidikan yaitu ingarso sangtulodo, ingmadya mangunkarso tut wuri handayani.

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang memerdekakan murid memiliki relevansi dengan peran saya sebagai pendidik. Sebagai pendidik, saya bertanggung jawab untuk membimbing peserta didik menuju pemahaman diri yang lebih baik, serta membantu mereka mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Saya juga harus memastikan bahwa pendidikan yang saya berikan tidak hanya berkutat pada transfer pengetahuan, tetapi juga memberdayakan peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri dan kritis.

  1. Nilai dan Peran Guru Penggerak

Nilai guru penggerak mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid, menjadi arah penuntun bagaimana seharusnya seorang guru penggerak bertindak dalam organisasi sekolahnya. Semua hal yang dilakukan guru harus bermuara kepada murid. Sedangkan peran guru penggerak Menggerak komunitas praktisi, Menjadi pemimpin pembelajaran, Mewujudkan kepemimpinan murid, Mendorong kolaborasi antar guru dan Menjadi coach bagi guru lain menjadi petunjuk bagaimana seharusnya seorang guru berkolaborasi dalam hubungannya dengan seluruh GTK.

  1. Visi Guru Penggerak

Untuk mewujudkan visi pendidikan abad 21 diperlukan rencana strategis. Rencana ini merupakan segenap sumber daya yang dipergunakan dalam rangka pencapaian visi pendidikan maupun menjawab tantangan abad 21. Rencana ini dikenal dengan istilah Inkuiri Apresiatif (IA). 

IA merupakan manajemen perubahan secara kolaboratif dan berbasis pada kekuatan. Setiap orang pada dasarnya memiliki inti positif yang dapat memberi kontribusi melalui hal-hal yang positif yang pernah dicapai dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki sehingga bisa menentukan langkah selanjutnya.

Dalam pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) menggunakan metode BAGJA yaitu

a.      Buat Pertanyaan

Hal ini bertujuan untuk menentukan arah penelusuran dengan beberapa pertanyaan, yang kemudian diambil kalimat utama. Pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/peluang.

b.      Ambil Pelajaran

Digunakan untuk menuntun mengambil pelajaran atau hikmah. Pada tahapan ini menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, melibatkan multiunsur (diskusi kelompok kecil atau besar).

c.      Gali Mimpi

Menggali mimpi, keadaan ideal yang diinginkan bisa dengan menyusun narasi keadaan yang diinginkan. Pada tahapan ini menyusun diskripsi kolektif bilamana insiatif terwujud. Kemudian mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, dimana, siapa saja).

d.      Jabarkan Rencana

Mengidentifikasi tindkaan yang diperlukan. Pada tahapan ini mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera, dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian.

e.      Atur Eksekusi

Membantu transformasi rencana menjadi nyata. Pada tahap ini menentukan siapa yang berperan/dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

  1. VISI saya setelah belajar BAGJA

"Lahirnya Generasi yang Cerdas, Terampil, Berakhlak Mulia, Sadar Teknologi dan Peka terhadap Lingkungan Sekitar untuk Membangun Kesadaran Masyarakat terhadap Potensi Pertanian dan Kelautan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun