Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penerimaan

18 Januari 2025   08:48 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menerimamu bersatu dengan kehidupanku
Menjamumu dengan senyuman hangat, sehangat kopi pagi mengawali hari
Menghabiskan waktu bercengkrama, bercerita tentang mimpi-mimpi yang bisa jadi mustahil digapai

Tawamu renyah, serenyah kripik singkong buatan ibuku
"Bisakah kamu menerima dosa masa laluku?" tanyamu tiba-tiba.
Aku tersedak, segera menyuruput kopiku
"Tidakkah kau melihat ketulusan di mataku?"
Kau terdiam!

Aku menyuapimu sisa kripik singkong di piring
Berharap kau mengerti berartinya hadirmu di sini

"Aku janda beranak satu!" katamu.
Aku tersenyum menunjukkan kesungguhanku

14 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun