Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fiksi Mini: Pilihan Hati

14 April 2024   06:39 Diperbarui: 14 April 2024   06:52 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ayah selalu memintaku untuk segera menikah. Ibu terus-terusan menceritakan Bu Yati, yang kini menimang bayi anaknya.
         "Mumpung, Ayah, masih hidup, Nak," kata ayah setiap kami diduk ngopi di ruang tamu.
         "Ibu, masih kuat menggendong anakmu kelak, Nak. Lihat, Bu Yati," sela ibu.
         Aku biasanya mengalihkan pembicaraan, dengan menceritakan bisnis kecil yang kurintis. Tanggapan mereka cukup tak mengenakkan: diam!
          Ibu terus mendesak, agar aku segera melamar Dian atau aku dijodohkan dengan Lintang, anak dari saudara ibu. Lintang, senyumnya tulus, hanya saja aku lebih menganggapnya sepupu. Rasa sayang yang kumiliki tidak lebih dari saudari sedarah. Dian, pilihanku!
         Menghindari "perang" dengan ayah dan ibu, aku memutuskan melamar, Dian. Bermodal nyali, itulah sebabnya aku di sini. Sejenak, aku merasa malu mengetuk pintu. Tapi, kepalang tanggung, aku membenam malu dan membangunkan nyali yang sempat menciut.
         "Toni, ada perlu apa ke sini?" Dian terbelalak saat membukakan pintu.
        "Kok tanya begitu?" jawabku heran.
         "Ya, aku baru lamaran, belum nikah, jadi belum ngundang kerabat, teman, dan keluarga besar," jawab Dian.
       "Lamaran?"
       "Ya. Maaf, Toni. Randy melamarku."
       "Oh, maaf. Aku tadi hendak ke rumah Lintang," kataku.
        Dian menutup pintu. Aku melempar cincin yang tadi kubeli.

13 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun