Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fiksi Mini: Senja

6 April 2024   11:24 Diperbarui: 6 April 2024   19:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Semburat senja kali ini bernuansa sedih! Keindahan seolah ditutupi awan hitam yang bergelayut. Aku menatap penuh kesal. Hujan sebentar lagi menitik di ujung senja,"Aku kalah," gumamku sembari mengelus dada. "Aku bertahan jika kau mampu mengobati lukaku," katanya. "Aku sedang berupaya," jawabku. "Itu saja jawabanmu dari dulu," katanya menahan tangis. Aku mendekat dan mendekapnya dalam pelukan. Kuingin ia menikmati getaran jantung yang berirama kasih sayangku kepadanya. "Kita akhiri ini, biarkan senja menjadi saksi," katanya. "Tidakkah ada maaf untukku?" Ia hanya diam dan berlalu. Aku mematung, memandang kepergiannya. Sia-sia kumemohon, satu kesalahan melemahkan kepercayaannya. Aku kembali menatap senja. Sama sekali tidak ada indahnya! Namun, aku percaya ada senja lain yang lebih indah. Aku menarik nafas lega, masalah dengan Rini selesai juga. Aku mengambil ponsel dan mengabarkan kepergian Rini. "Kami sudah putus," pesanku kepada Desi. Desi menghubungiku, mengatakan ia sangat bahagia mendengarnya. Tidak perlu menyembunyikan lagi hubunganku dengannya. 

4 April 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun