Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyelami Aksi Puasa Pembangunan dengan Bakti Sosial

25 Maret 2024   10:50 Diperbarui: 27 Maret 2024   15:48 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Warga bahu membahu membersihkan ruas jalan

Dalam gereja Kristen tradisi/ritus barat termasuk Gereja Katolik Roma dan Protestanisme. Rabu Abu adalah hari pertama masa Pra-Paskah dalam liturgi tahunan gerejawi. Hari tersebut ditentukan jatuh pada hari Rabu, 40 hari sebelum hari Paskah tanpa menghitung hari-hari Minggu, atau 44 hari termasuk hari Minggu sebelum hari Jumat Agung).

Pantang ini berlaku bagi setiap orang Katolik umur 14 tahun ke atas. Pantang bagi umat Katolik tidak terbatas pada makanan. Bagi orang dewasa melakukan sesuatu yang membuat hati senang, yang membuat kepuasan itu juga harus pantang. 

Anak-anak pun diupayakan belajar untuk pantang, misalnya pantang nonton tv, pantang main hp, pantang internetan, pantang jajan, dll. Orang-orang dewasa bisa belajar untuk pantang daging, minuman , rokok,  dll. Pantang ini dilakukan sepanjang hari Jumat masa prapaskah.

Puasa

Yang berpuasa adalah umat Katolik usia 18 tahun-awal 60 tahun. Puasa dilakukan hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Dua hari ini orang Katolik wajib berpuasa. Setiap hari Jumat prapaskah puasa dilakukan. Berpuasa membuat hati, batin kita bertumbuh semakin baik menyambut Paskah. 

Puasa orang Katolik berbeda dengan umat Muslim. Puasa orang Katolik tidak mengenal buka dan sahur. Tidak ada istilah batal dan menggantinya. Puasa Katolik hari Rabu Abu dan Jumat Agung atau hari Jumat masa prapaskah selama 24 jam. 

Umat Katolik saat puasa hanya boleh makan satu kali kenyang. Maksudnya dalam 1 x 24 jam hanya boleh makan satu kali saja. Dianjurkan imbangi puasa dengan doa dan derma (R.D. Dimas Caserio, Pastor Paroki Blimbing. https://youtu.be/nY0V3Wem9O4?si=lnrz10tWZ-IYPRY-).

Dari penjelasan tersebut, aksi pantang dan puasa tidak hanya terbatas pada makanan, tetapi juga hal-hal lain yang berhubungan nafsu duniawi. Aksi ini juga harus diimbangi dengan doa dan derma atau sedekah. Di artikel sebelumnya sudah dijelaskan bahwa sedekah tidak sebatas materi (Menelusuri Makna Sedekah: Sikap Toleransi dan Berbuat Baik Tanpa Batas Agama).

Jadi bakti sosial yang dilakukan oleh warga RT Noa, di bawah komando ketua RT dan tokoh muda ini merupakan bagian dari Aksi Puasa dan Pembangunan. Hal ini juga bermanfaat  dalam membangun keimanan serta melakukan amal baik untuk masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun