Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepercayaan Mistis dan Penggunaan Tradisional Kayu Cendana dalam Melindungi dari Roh Jahat

4 Maret 2024   16:38 Diperbarui: 4 Maret 2024   16:45 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


          Cendana adalah pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang bisa ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
(Wikipedia.org.Akses 2 Maret 2024)

       Kayu cendana sering dianggap mistis dan diyakini dapat membawa keberuntungan, perlindungan, dan keselamatan bagi pemiliknya. Beberapa orang percaya bahwa kayu cendana memiliki energi positif yang membantu melindungi diri dari energi negatif.
           (Halona. 2024. "Mitos Kayu Cendana yang Beredar Di Masyarakat, Di Nilai Punya Khasiat Mistis", Kepitingtimes.id. Akses 2 Maret 2024).
       Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa cendana memiliki manfaat dan khasiat. Masyarakat percaya bahwa aroma harum kayu cendana dapat memberikan sensasi tenang dan dipercaya dapat menghilangkan hawa negatif. Keyakinan tersebut meluas di beberapa tempat, termasuk di Manggarai Barat.
 
Kepercayaan Aroma Cendana Mengusir Roh Jahat
   
       Keyakinan masyarakat kampung masih kental terkait

Dokpri: Cacahan kayu cendana untuk memudahkan pembakaran
Dokpri: Cacahan kayu cendana untuk memudahkan pembakaran
roh jahat yang mengganggu ketenangan. Suara ayam berkokok malam hari, gonggongan anjing, suara kucing mengeong, dan suara-suara binatang malam lainnya dipercaya sebagai tanda-tanda hadirnya aura negatif.Masyarakat kampung sering meyakini bahwa binatang-binatang tersebut memiliki kemampuan khusus untuk merasakan keberadaan roh jahat atau aura negatif yang mungkin ada di sekitar mereka. Ini adalah bagian dari warisan budaya dan kepercayaan lokal yang masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat.


Saat Anggota Keluarga Sakit

        Sakit tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Orang-orang di kampung meyakini bahwa sakit yang dialami, apalagi yang sifatnya tiba-tiba adalah bentuk gangguan roh jahat. Anak yang tiba-tiba suhu badannya panas, menangis sepanjang waktu, menunjuk-nunjuk tempat tertentu dalam rumah diyakini karena aura negatif. Salah satu cara menangkalnya adalah dengan membakar hasil cacahan kayu cendana.
      Salah satu cara menjaga diri dari gangguan roh jahat dengan cendana. Cendana yang berbentuk minyak cukup dioleskan di bagian tubuh atau pakaian. Kalau berbentuk kayu, cukup dicacah dan dibakar.
      Masyarakat percaya bahwa aroma harumnya dapat memberikan sensasi tenang dan melindungi dari energi negatif, sehingga  menggunakan minyak cendana atau membakar kayu cendana sebagai cara untuk menjaga diri dari gangguan roh jahat.

      Entah mitos atau fakta, itulah kepercayaan masyarakat kampung akan kekuatan aroma cendana. Hal ini masih berlaku sampai sekarang, meskipun tidak ada fakta ilmiah akan kemanjurannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun