Bulan tersenyum malam ini. Ah, aku sangat menyukainya. Sepertinya ia tahu, aku jatuh hati padanya. Ia bersinar terang membunuh malam. Aku menunggunya bahagia malam ini di warung Bu Mini.
     "Kopi hangat, Bu?" pesanku.
     Bu Mini hanya tersenyum.
     "Kamu kelihatan bahagia, Ris?" goda Bu Mini.
     "Ya, begitulah, Bu," jawabku malu-malu.
     Aku mengecek ponselku. Lima menit lalu, Bulan mengirimku pesan. Aku di sini menunggunya, habiskan malam dengannya. Menikmati senyumnya sangat kurindu.
     "Eh, Bulan," sapa Bu Mini.
     Aku salah tingkah saat Bulan memasuki warung. Senyum termanis kuberikan menyambutnya. Bulan mendekat dan duduk di sebelahku.
     "Ari mana?" tanya Bu Mini.
     "Masih memarkirkan motor, Bu," jawabnya.
     "Ris, ini rahasia ya, aku jadian dengan Ary," katanya dengan senyum sumingrah.
     "Oh, ya, selamat, ya," kataku gelagapan.
     Aku menyeruput kopi. Rasanya hambar.
     "Ris, kok cemberut? Kopinya pahit ya?" tanya Bu Mini.
23 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H