Aku kalah dalam pertarungan berdarah
Luka-luka bernanah. Aku musnah dalam pertikaian cinta yang dijarah.
"Aku mati tanpamu!" katamu saat itu.
Saat kita menghabiskan waktu bercumbu berdua menikmati waktu di bawah rumpun bambu
"Aku bahagia di dekatmu!" katamu, masih pada saat itu.
Kau peluk aku dan berbisik di telingaku. Aku tersenyum dan melukiskan syair di hatimu. Kusematkan cincin di jemarimu.
"Aku tak tahu jika harus tanpamu!" bisikmu lagi.
Dan kau tak mati tanpaku! Kau tampak menikmati tanpaku. Padahal aku merapuh dan melayu, sebentar lagi mati! Itu sebabnya syair ini tak kuselesaikan.
3 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H