"Bersihkan tubuhmu!" kata laki-laki itu. Tak kutahu kapan ia kembali.
    Aku menerima handuknya dan mengelap rambutku. Laki-laki itu terus menatapku.
    "Prak... dasar genit," kata perempuan itu. Tak puas menampar, ia menjambak rambutku.
    "Dasar pelakor!" teriaknya.
    Laki-laki itu terus memegangnya. Aku lagi-lagi mematung. Hidupku benar-benar menyedihkan.
  Â
21 Nov 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!