Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fiksi Mini: Cincin

8 November 2023   06:28 Diperbarui: 8 November 2023   06:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Cincin

      Wajahku tak bisa sembunyikan kekecewaan yang membuahkan kesedihan. Kesedihan menghasilkan air mata yang tak disuka turunnya! Hati memang tak terlihat sedihnya, tapi rasanya, ah, sungguh menyiksa.
     "Yang kuat, Bro," kata temanku mengiba.
      Aku memaksakan bibirku tersenyum, sekalipun itu menyakitkan. Siren tak sedikit pun memandangku. Ia lebih memilih pria berkacamata itu. Mereka terlihat dekat. Api cemburu membakarku. Tidak mungkin aku menyergap, ini tempat ramai. Aku hanya bisa terpaku menahan amarah, kecewa, dan benci.
    Aku memandangi jemariku yang mengenakan cincin. Cincin bukti cinta dan penyatuan dua manusia. Aku mencopotnya dan melemparnya entah kemana.
     "Hai, Savio," Siren mengagetkanku.
      Aku memandanginya dengan tatapan tajam. Sepertinya Siren bisa membaca air mukaku.
      "Ini Devan, sepupuku yang sering kuceritakan," jelasnya.
       Aku terdiam, menyembunyikan jemariku yang tak mengenakan cincin. Aku terpaku ketika Siren memegangi tanganku.
       "Sav," Siren menatapku.
        Seorang gadis belia menghampiriku. Ia Diana, gadis mungil sahabat adik perempuanku yang sangat dekat denganku. Ia tiba-tiba merangkulku. Siren terdiam. Ia menggeleng, seolah memaknai hal ini sesuai prediksinya. Aku hanya terdiam, menatap Diana untuk memberinya tanda melepaskan rangkulannya. Siren menghilang di balik kerumunan. Aku sibuk mencari cincin yang kubuang.

8 Nov 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun