Untukmu, yang tertua dan dituakan! Untukmu yang masih mengembara di tanah harapan.
Berpuluh tahun dulu, masih membekas dalam guratan syair
dikala engkau lahir.
Tercatat dalam syair hari
Tentang sejarah itu
Dan kini Tuhan masih mencintaimu
Besok, lusa, lusanya lagi
Tuhan pun masih sayang padamu
Tentunya umurmu diperpanjang
Sepanjang sampai Tuhan mengakhiri cinta-Nya padamu.
2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!