Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fiksi Mini: Kekasih yang Datang

25 September 2023   20:58 Diperbarui: 25 September 2023   21:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekasih yang Datang 

Aku memastikan diriku dalam penampilan terbaik. Kubulatkan niat, blazer baru harus kukenakan malam ini. "Harusnya kamu kenakan itu di pernikahan kakakmu," kata ibu saat melihatku bersolek di depan cermin. "Yah, Ibu, kok tidak dukung sih?" jawabku. Ibu hanya tersenyum,"Pastikan kamu kenalkan ke Ibu." Pesan itu terbilang biasa, tapi maknanya sungguh luar biasa.           

Aku sekali lagi memastikan penampilanku. Seperti kebanyakan lelaki, tentu aku ingin telihat keren dan berwibawa, meski kenyataanya biasa saja. Dering ponsel membuyarkan kesenangan pribadiku.Sedikit kesal, tapi itu pesan dari, Nina, kekasihku. "Aku dalam perjalanan ke kafe," pesannya. "OTW," balasku singkat. Aku bergegas mencari kunci motorku. Hilir mudik, tak ketemu. Aku mulai gerah. Aroma keringat mengusik. Aku ngos-ngosan. Kesal campur marah meningkat. Nina mengirimiku pesan lagi,"Sebentar lagi aku sampai." 

"Ada apa? Kok macam sibuk sekali?" tanya ibu.

 "Bu, apakah tahu di mana kunci motorku? Aku biasanya gantung di sini," kataku sambil menunjuk arah dinding tempat biasa aku menggantung kunci motor. 

"Oh, anu, Kakakmu pinjam, motornya masuk bengkel," jelas ibu.

Hendak berteriak dan mengumpat, bukan saat yang tepat. Aku menenangkan diri. Mengambil ponsel, menghubungi kakakku, Stif. Aku menahan amarah, ketika panggilanku di-reject. Aku diam sejenak, mengolah pikiran mencari solusi. "Motor, Dika," gumamku. 

"Aku ke rumahmu saja," pesan Nina. "Jangan," balasku singkat. Aku sibuk mencari kontak Dika, temanku. Bel rumah berbunyi. "Aska, bukain pintu, ada tamu," kata ibu dari dapur. Aku bergegas membuka pintu.

"Hai," sapa Nina. Aku terperangah. "Eh, calon mantu. Masuk, masuk," kata ibu ramah. Aku linglung. Ditambah Ridwan, kakakku menggandeng, Nina. 

23 September 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun