Selama 6 bulan konser Eras Tour Taylor Swift ini menyumbang perekonomian AS sebesar $13 triliun (Eras Tour berlangsung dari Maret hingga Agustus 2023, hampir enam bulan).Â
Bisa dikatakan Taylor Swift sebagai seorang penyanyi jelas memiliki dampak ekonomi yang luar biasa, hal inilah yang menjadikan Singapura sempat bersitegang dengan beberapa negara Asia lainnya yang dianggap memonopoli kedatangan Taylor Swift dalam Tour Eras Asia.Â
Menariknya lagi, dari sebuah website yang secara khusus mempelajari fenomena Swift Economics ini yakni Question Pro dengan menggunakan 1500 responden, dan rentang usia responden terbanyak antara 35-64 tahun (58%), 14-18 tahun (37%), menunjukkan hasil bahwa mereka rela menghabiskan dana $1,300 per showm kemudian 71% menyatakan bahwa mereka merasa itu adalah pengalaman dan reward terbaik untuk diri mereka sendiri dan tentu saja 91% menyatakan bahwa mereka akan datang lagi.
Situasi ini mungkin bisa dikatakan adalah akumulasi situasi, dimana seelah pandemi dan aturan-aturan dilonggarkan, setiap orang merasa menginginkan reward untuk diri mereka sendiri, menjadikan konser Taylor Swift adalah hadiah untuk diri mereka sendiri. Bisa jadi ini adalah salah satu euforia, cara  seseorang merayakan dirinya sendiri. Kedua, saat ini Taylor Swift adalah penyanyi yang sangat produktif, setiap tahun hampir selalu ada single yang keluar, dengan karakteristik musiknya yang ballad, pop, easy listening, ditambah dengan lirik yang relate dengan keseharian penggemarnya membuat ia menjadi salah satu penyanyi paling powerfull saat ini.  Â
Penulis : Â Rizka Marianna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H