Aroma pertama yang aku coba adalah rose, karena mawar salah satu bunga favoritku.
Aku sedikit terkejut, kecewa, karena aroma mawar tidak tercium saat aku menghirup dari tutup botol yang terbuka. Yang tercium adalah aroma ekaliptus.
Tapi, setelah tiga puluh detik aku oleskan di tangan, seiring menghilangnya aroma ekaliptus, harum bunga mawar mulai tercium. Rasanya seperti menempelkan hidungku di sekuntum mawar. Aroma mawar dan rasa hangatnya pun tahan lama. Oke pokoknya.
Sejak itu, tidak masalah lagi kapan dan dimana menggunakan minyak kayu putih, karena Cap Lang memberikan empat pilihan aroma yang bisa dipilih sesuai keinginan, kesukaan setiap orang.
Hanya saja, tidak mudah menemukan aroma rose di toko, apotik atau minimarket sekitar rumah. Bahkan yang green tea pun jarang. Kebanyakan hanya menjual aroma lavender dan ekaliptus. Karena itu, seringkali aku harus beralih pada aroma lavender. Tidak masalah. Aroma lembut lavender juga enak kok.
Kini, jika ingin, butuh, rasa hangat minyak kayu putih, namun tidak terlalu suka aroma ekaliptus atau tidak ingin dicap tua, coba deh pakai minyak kayu putih aromatherapy dari Cap Lang, dan temukan aromaterapi favoritmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H