Mohon tunggu...
Mariani
Mariani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Wanita asli Aceh saat ini bekerja sebagai mahsiswa Ilmu Komunikasi UNPAD, berminat di bidang Literasi Media serta menyukai traveling dan eksplore budaya Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Inovasi dan Solusi agar Perpustakaan Tidak (Lagi) Sepi

12 Oktober 2019   00:05 Diperbarui: 12 Oktober 2019   23:58 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu e-book juga telah diciptakan untuk mempermudahkan kita membaca buku dimana saja dan kapan saja, tinggal mmendownload atau membeli buku dari media online.

Namun, perkembangan teknologi yang dimiliki saat ini juga memiliki pengaruh  negatif termasuk berpengaruhnya minat baca seseorang. perkembangan media massa yang terus berkembang pesat dengan informasi yang dimilikinya menyebabkan turunnya minat masyarakat untuk membaca buku.

Sebagian besar kondisi masyarakat sekarang akan lebih mengikuti informasi seleb yang menarik dan viral di media masa dibandingkan membaca buku, apa lagi harus ke perpustakaan. 

Masyarakat modern saat ini lebih memilih jalan pintas untuk mendapatkan informasi yang cepat dan mudah tanpa harus repot-repot membaca buku, padahal kecepatan dan kemudahan informasi yang ditawarkan oleh media online ini belum tepat dan benar. 

Banyak sekali sumber informasi hoax yang tersebar, karena wajar saja siapa saja bisa menulis di media online tanpa penyaringan yang ketat akan infotmasi yang sebarkan, berbeda halnya ketika kita membaca buku, majalah, koran, dan ebook yang didalam nya informasi yang disajikan akan lebih tepat dan tersaring.

Sebuah buku dalam proses penerbitannya pasti akan melalui beberapa proses dan juga tahapan sebelum di terbitkan ataupun di bukukan berbeda hal nya dengan informasi di media online yang banyak mengandung informasi hoax.

Keberadaan perpustakaan juga harus di perhatikan karena ada banyak daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki perpustakaan ataupun fasilitas buku yang layak, masyarakat terutama anak-anak dan remaja harus sejak dini ditanamkan minat baca karena membaca sangat penting untuk kemajuan bangsa, jika tidak sering membaca maka ilmu pengetahuan yang kita miliki akan terus kalah saing. 

Di negeri-negeri yang maju orang-orang sering membaca buku dimanapun, di bus, saat makan, saat berjalan dan aktifitas lainnya, mereka meliahat smartphonenya untuk membaca buku.

Sedangkan kita masyarakat Indonesia sebagian besar melihat smartphone adalah untuk bermain media sosial  melihat instagram, facebook, whatsApp dan aplikasi chating lainnya, maka tidak heran bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-4 pengguna media sosial di dunia.

Pengaruh ini yang sangat mengancam minat masyarakat untuk membaca buku, apa lagi minat pembaca di indonesia sangatlah rendah Indonesia menduduki peringkat ke 60 dari 61 soal minat baca dari yang dilakukan oleh Central Connecticut State University,

Kondisi yang sudah sanagat memprihatinkan ini tentu menjadi tantangan besar pemerintah untuk mencari solusi untuk meningkatkan minat baca, terutama kalangan remaja karena merekalah yang akan menjadi generasi penerus bangsa, tenaga kemajuan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun