Mohon tunggu...
Maria_A
Maria_A Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkebunan Kelapa Sawit Sebabkan Kesuburan Tanah Menurun

5 Maret 2018   11:41 Diperbarui: 5 Maret 2018   11:52 11627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kelapasawit.ptnasa.net

Kelapa sawit  merupakan tanaman yang rakus air yang setiap harinya membutuhkan air sebanyak 20--30 liter/pohon sehingga penyerapan air oleh akar tanaman kelapa sawit sangat besar dan menyebabkan kuantitas air pada tanah menjadi berkurang. Jika terdapat batang pohon kelapa sawit satu miliyar, bisa dibayangkan berapa banyak air yang diserap? Bagaimana dengan kuantitas air tanahnya?

Lahan yang kuantitas air tanahnya berkurang sulit untuk dikembangkan dan apabila ditanami maka tanaman tidak akan bisa tumbuh dengan sempurna, hasilnya akan gagal dengan jumlah produksi 3 kali lebih rendah jika dibandingkan dengan lahan yang tidak memiliki tanaman sawit di sekitarnya karena tingkat kesuburan tanah berkurang.

Limbah sawit cemari tanah

Selain menghasilkan minyak kelapa sawit mentah (CPO), perkebunan kelapa sawit juga menghasilkan produk sampingan yang berupa limbah. Limbah ini apabila tidak diolah dengan baik dapat menyebakan tanah yang tercemar oleh limbah tersebut mengalami kerusakan struktur fisik dan kimia tanah. pH tanah menjadi naik  yang awalnya asam atau netral menjadi basa sehingga menyebabkan pertukaran ion dan nutrien di dalam tanah terganggu.

Perkebunan kelapa sawit memang memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat maupun pemerintah Indonesia tetapi disisi lain perkebunan kelapa sawit ini juga menjadi faktor penyebab kesuburan tanah menjadi berkurang. Hal ini tentunya memberikan efek jangka  panjang karena mengembalikan kesuburan tanah membutuhkan waktu yang panjang hingga  berpuluh-puluh tahun lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun