Menurut penuturan dari Iin, selaku Partnership and Communication Officer Bale Bengong mengatakan bahwa Bale Bengong tidak mempunyai jurnalis secara khusus yang ditugaskan untuk mencari berita. Bale Bengong menerima tulisan, artikel apapun dan dari siapapun  yang masuk.
Bale Bengong bersifat terbuka kepada siapa saja yang ingin mengirimkan tulisannya. Namun, secara dominan tulisan yang diterima masih mayoritas dari masyarakat Bali yang menuliskan tentang opini, review, pengalaman personal mengenai potensi, program dari desa mereka ataupun menceritakan masalah dari lingkungan sekitar mereka.
Sebagai portal jurnalisme warga, Bale Bengong sangat mengedepankan ketepatan, kebenaran data yang masuk dalam website sesuai dengan karakter jurnalisme warga yang kedua. Tulisan yang dikirimkan oleh warga harus masuk ke dapur editor terlebih dahulu untuk diperiksa susunan kalimat, meringkas paragraph yang terlalu panjang, tanpa mengubah isi atau substansi dari tulisan yang dikirimkan.
Artikel yang dikirimkan ke Bale Bengong ditulis berdasarkan sudut pandang atau perspektif dari penulis secara pribadi. Bale Bengong membebaskan warga yang ingin menulis tentang isu atau fenomena apapun, selama berdasarkan fakta dan dapat bertanggung jawab akan tulisan yang dibuatnya.
Selain ada editor untuk memeriksa substansi tulisan, Bale Bengong tetap melakukan verifikasi data melalui situs resmi ataupun bertanya kepada orang yang bertanggung jawab mengenai satu isu penting. Jika sudah valid, baru pihak Bale Bengong merepost atau menggunggah ke media sosial dan website mereka.
Bale Bengong memberikan sepenuhnya hak intelektual karya kepada warga yang menulis. Setiap kuputusan untuk melakukan take down atau penghapusan tulisan murni dari individu, bukan dari pihak Bale Bengong.
Sebagai media jurnalisme warga, tantangan yang dihadapi oleh Bale Bengong adalah membuat warga untuk mempunyai keinginan untuk menulis, menyebarkan informasi dari lingkungan sekitar terhadap khalayak luas, seperti misalnya kerajinan dari hasil produk-produk Desa Gianyar Bali. Warga lokal beranggapan bahwa itu sudah menjadi hal yang biasa dan tidak perlu untuk diketahui oleh masyarakat luar.
Selain itu, Bale Bengong juga terus mengedukasi warga yang ingin menulis tentang pentingnya verifikasi data sebelum mengabarkan informasi kepada publik. Seringkali masyarakat lebih mementingkan unsur kecepatan daripada ketepatan, sehingga informasi yang dihasilkan masih belum berdasarkan data yang aktual.
Sebagai bentuk usaha untuk menumbuhkan keinginan warga untuk menulis, Bale Bengong juga membuka kelas jurnalisme warga, disana akan diberikan tentang bagaimana cara menulis yang baik, ketentuan apa saja yang harus dituliskan lewat uatu artikel. Bale Bengong tidak hanya menerima karya berupa tulisan, namun juga berupa foto ataupun video yang nantinya akan di unggah di website Bale Bengong.
Bale Bengong berusaha untuk memperluas jaringan jurnalisme warga, seperti berhubungan dengan komunitas yang berada di Banyuwangi dan Lamongan.Â