Mohon tunggu...
Mariana Ratih
Mariana Ratih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas pamulang

Halo terima kasih telah menluangkan waktu sejenak, oke singkat saja, Dengan semangat laut dan pikiran terbuka, saya menjelajahi dunia dengan ambisi dan keingintahuan. PAHAM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

media sosial sebagai sarana komunikasi perusahaan

15 Desember 2024   21:37 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi memberi pengaruh pada public relations termasuk cara perusahaan membangun hubungan dengan media. Jane Johnstone (2007) berpendapat bahwa public relations seperti juga pada banyak profesi lainnya termasuk juranlistik juga menghadapi perubahan karena teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan yang menglobal. Menurutnya kemajuan teknologi terutama pada internet berdampak pada kemudahan dalam menyampaikan informasi. 

corporate communication atau yang sering kita kenal dengan komunikasi perusahaan adalah proses pertukaran informasi, ide, dan gagasan di dalam perusahaan, baik secara internal maupun secara external, komunikasi perusahaan sendiri adalah salah satu bagian penting dalam hal terjalinya kerjasama yang baik antar atasan ke pekerja maupun antar perusahaan ke klien/investor.

sedangkan media sosial sendiri menurut David Meerman Scott (2014) dalam buku The New Rules of Marketing and PR menuliskan: "Social media provides the way people share ideas, content, thoughts, and relationships online. Social media differ from so called "mainstream media" in that anyone can create, comments on, and add to social media content. Social media can take the form of text, audio, video, maps and communities". 

(David Meerman Scott (2014) dalam buku The New Rules of Marketing and PR menuliskan: "Media sosial menyediakan cara orang berbagi ide, konten, pemikiran, dan hubungan secara online. Media sosial berbeda dari apa yang disebut "media arus utama" karena siapa pun dapat membuat, mengomentari, dan menambahkan konten media sosial. Media sosial dapat berbentuk teks, audio, video, peta dan komunitas".)

Sementara itu definisi yang lebih teknis disampaikan Kaplan and Heinlen dalam Acar (2014.61) "Social media as " a group of internetbased applications that build on the ideological and technological foundations of web 2.0 and allow the creation and exchange of generated content" 

(Kaplan dan Heinlen dalam Acar (2014.61) "Media sosial sebagai " sekelompok aplikasi berbasis internet yang membangun fondasi ideologis dan teknologi web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dihasilkan")

Tidak bisa dipungkiri pula bahwa media sosial yang merupakan perkembangan dari teknologi komunikasi seakan membagi media relations menjadi dua bagian yaitu media konvensional cetak dan elektronik serta social media relations. 

Menurut Horton (2009) bahwa In a broader perspective, there is little difference between traditional media relations and social media relations. In traditional media relations, practitioners identify reporters and editors and build relationships with them in order to get client news disseminated. In social media, practitioners identify influential participants and build relationships with them in order to get client news disseminated. (http://www.onlinepr.com/Holding/PR_and_Social_media.p df,2009)

Dalam artikel berjudul Optimizing Your Public Relations With Social Media (http://www.prnewsonline.com/Assets/Fil e/whitepapers/socialmediawp.pdf) disebutkan bahwa salah satu kelebihan dari media sosial adalah sifatnya yang interaktif. Interaktif diartikan bahwa melalui media sosial sebuah organisasi dapat berkomunikasi dan menerima feedback sesegera mungkin dari para pengguna. Kecepatan menerima respon juga dapat membuat dialog lebih konstruktif. Dilanjutkan dalam tulisan tersebut bahwa melalui media sosial, mendorong proses dialog antara pengguna media sosial dan organisasi, dimana pengguna media sosial dapat dengan mudah memberi komentar pada blog perusahaan.  sehingga hal tersebut mempermudah untuk menyampaikan kritik dan saran terhadap perusahaan tersebut .

seperti contoh simpelnya ketika kita ingin mengetahui bagaimana (secara singkat) pelayanan diperusahaan  tersebut tinggal kita ketik nama perusahaanya disana akan secara otomatis keluar rating kepuasan pelangan , rating layanan, rating produk tersebut semua akan secara mudah bisa kita dapatkan hanya dengan sekali klik.  namun banyak hal positif dan negatif dengan semakin berkembangnya komunikasi dimedia sosial itu sendiri , namun akan saya bahas dilain waktu secara lengkap .

Banyak kasus yang bermula dari isu di media sosial. Kemudian karena isu semakin membesar dan ramai diperbicangkan melalui dunia maya serta mendapat perhatian masyarakat secara luas cepat membuat mediapun mengangkatnya menjadi berita. Kasus seperti ini perlu diantisipasi agar jangan sampai terjadi. Perusahaan harus melihat kekuatan interaktif media sosial sebagai sebuah peluang maupun ancaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun