Senin, 9 Juni 2014 pukul 20.00 WIB diselenggarakan agenda debat capres 1 yang digelar i Balai Sarbini dan disiarkan langsung di SCTV dan Indosiar. Kedua pasangan Capres-Cawapres akan diminta untuk meyakinkan masyarakat Indonesia menjelang pemilihan presiden 2014 dengan salah satunya melaksanakan debar capres-cawapres ini. Tema pada malam hari ini adalah 'Pemerintahan Demokrasi, Pemerintahan bersih dan Kepastian hukum' yang disesuaikan dengan visi misi dari pasangan capres-cawapres 2014 ini. Debat Capres 1 ini terdiri dari 6 segmen yang moderatori oleh Dr. Zainal Arifin Muhtar. Pertanyaan yang diberikan sebelumnya telah dihimpun dari berbagai sumber, baik dari komunitas, lembaga atau LSM. Dalam Debat Capres pertama ini, tujuannya agar masyarakat Indonesia tau masing-masing Capres-Cawapres dari visi misi, sebagai sarana agar pemilih mengetahui apa yang menjadi agenda pemimpin yang akan datang dan memilih secara rasional. Bukan paksaan dari pihak lain. Harapannya, sebagai pendukung Capres-Cawapres dapat mempergunakan nalarnya dan masing-masing Capres-Cawapres memberikan penjelasan, bukan hanya untuk menjelekkan tapi juga mengedepankan rasional daripada emosional. [caption id="" align="aligncenter" width="484" caption="Foto: Debat Capres 1 di Balai Sarbini (credit:@liputan6dotcom)"][/caption] Selamat berpuluh-puluh tahun bertugas sebagai TNI, Prabowo menegaskan tentang kepastian hukum dengan memberikan jaminan kepada negara untuk melindungi rakyatnya mencapai kehidupan yang sejahtera. Jaminan hak politik dan hak aspirasi tanpa deskriminasi. Debat Capres pertama yang menurut saya masih canggung satu sama lain selain itu didukung oleh moderator yang berusaha untuk mendinginkan suasana Balai Sarbini. Sejauh mata memandang, wajar jika Prabowo terlihat normatif dalam menjawab atau menyampaikan dialog. Karena selama ini Beliau bertugas sebagai abdi negara yang menjamin keamanan dan ketertiban rakyat. Soal kemampuan, Prabowo saya akui mempunyai sikap dan pemikiran yang berani untuk Indonesia ke depan. Konsep program yang terurai panjang dan indah, yang terorganisir, dianggap mudah terealisasikan itu hanya pantas digerakan di daerah, bukan untuk Indonesia. Sebagai pemimpin nanti, alangkah baiknya bisa memberikan keputusan yang baik untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Kita butuh sikap pemimpin yang berani dalam mengambil keputusan dan berkomitmen yang tinggi bukan terus membuat janji yang bisa saja akan diingkarinya lagi. Kita yang menonton dirumah tentu tidak tau suasana didalam Balai Sarbini seperti apa, mungkin begitu panas dan sengit. Terlebih ketika ada Capres dengan nomor urut 2 yang menyombongkan tentang 'prestasi', bukan hebat bukan keren. Menurut saya, wajar jika beliau mempunyai 'kesempatan untuk memimpin' sudah seharusnya beliau mencetak sebuah prestasi. Sudah seharusnya pak buk. Ayo kita ingat kembali, siapa yang membawa beliau 'berpengalaman' hingga menjadi Gubernur DKI. Sama halnya dengan Prabowo, selama ini Prabowo adalah abdi negara yang bertugas sebagai TNI. Karena sikap disiplin dan tegas selama beliau memimpi, dibidang militerpun Prabowo banyak menuai prestasi. Buat yang belum tau prestasi Prabowo dalam bidang militer, bisa kunjungi website selamatkanindonesia.com ya. Prabowo maju pilpres 2014 bersama Hatta Rajasa menurutku paket lengkap, keduanya saling melengkapi. Jika menjadi Presiden, keduanya tidak ada yang tenggelam atau tidak ada yang menonjol. Kedua-duanya akan saling menonjol, keduanya akan sama-sama aktif dan bersinergi satu sama lain untuk menyejahterakan Rakyat Indonesia. Prabowo-Hatta tidak kalah dalam Debat Capres pertama ini, meskipun banyak komentar yang mengarah ke Prabowo bahwa ia berbicara bertele-tele, tapi saya salut akan jiwa berani dan tegas yang diperlihatkan pada debat ini. Prabowo disinggung dengan diberikan pertanyaan oleh JK mengenai Penyelesaian masalah HAM di masa lalu. Aneh dengan pertanyaan JK yang semacam ini, sengaja ingin menjatuhkan Prabowo dengan kisah masa lalu yang kelam ini. Yang lebih aneh lagi, isu HAM yang dituduhkan kepada Prabowo dibuka kembali saat Prabowo akan menjadi capres, dibuka kembali di Debat Capres yang disaksikan seluruh rakyat Indonesia. Untuk apa pak? Untuk memperlihatkan bahwa Prabowo bersalah mengenai kasus HAM? Prabowo 'sengaja' dipatahkan oleh pertanyaan JK yang mengungkit masa lalu, lantas apakah Prabowo malu atau marah? Tentu tidak, Prabowo dengan tegas dan lantang bahwa beliau menjawab
...."Bagi mantan Komandan Jenderal Kopassus itu yang paling dasar dalam pelaksanaan HAM adalah memberikan hak hidup kepada masyarakat." "Saya sekian tahun adalah abdi negara, yang membela HAM. Mencegah kelompok radikal mengancam hidup orang-orang yang tidak bersalah," jawab Prabowo dengan nada semangat. Saat bertugas di Tentara Nasional Indonesia (TNI) Prabowo mengaku sebagai pihak yang melindungi HAM dalam melaksanakan tugas. Selanjutnya penilaian diserahkan kepada atasannya di TNI. "Saya mengerti arah Bapak, tetapi saya ada di sini saya sebagai mantan prajurit telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya kemudian atasan yang menilai," kata Prabowo.
Mari tepuk tangan dulu untuk Prabowo yang menjawab secara tegas. Dari sinilah rakyat bisa menilai, siapa yang sebenar-benarnya baik dan siapa yang sebenar-benarnya pura-pura baik. Saya sebenarnya tidak ingin berkomentar soal ini, tapi saya sebagai rakyat biasa ingin suara saya dibaca oleh semua orang tanpa ada diskriminasi. Sekali lagi, saya salut dengan sikap Prabowo yang tegas. Tidak seharusnya JK menanyakan mengenai kasus HAM. Yang selama ini bungkam soal HAM, tiba-tiba bersuara dan menyinggung persoalan HAM disaat situasi Prabowo menjadi capres. Harusnya, jika JK benar-benar tau dan ingin menegakkan hukum di Indonesia, hal ini bisa JK selesaikan saat ia menjadi Wapres. Harusnya bisa ia selesaikan waktu dulu, harusnya juga dia singgung waktu Prabowo jadi Cawapres pemilu tahun lalu, tapi namanya juga berpolitik. Jalur apa saja bisa ditempuh untuk menarik simpati dari rakyat. [caption id="" align="aligncenter" width="484" caption="Foto: Prabowo-Hatta dalam Debat Capres 1 (credit:@liputan6dotcom)"]
1. Tema Debat Capres I: Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih dan Kepastian Hukum akan disiarkan oleh SCTV, Indosiar dan Berita Satu pada 9 Juni 2014;
2. Tema Debat Cawapes I: Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial akan disiarkan oleh Metro TV dan Bloomberg pada 15 Juni 2014;
3. Tema Debat Capres II: Politik internal dan Ketahanan Nasional akan diudarakan oleh TV One dan ANTV pada 22 Juni 2014; 4. Tema Debat Cawapres II: Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK akan disiarkan RCTI dan MNC pada 29 Juni 2014; 5. Tema Debat Gabungan: Pangan, Energi dan Lingkungan akan disiarkan oleh TVRI dan KOMPAS TV pada 5 Juli 2014.
Tulisan saya ini bukan bersifat provokasi, saya hanya menuliskan apa yang saya rasakan. Bukannya saya tidak suka dengan Jokowi, Hanya saja saya tidak ingin mendorong dan mendukung seseorang untuk mengingkari janjinya sendiri. Tulisan ini tidak bersikap provokatif, saya rasa pembaca dan pemilih sudah cerdas untuk berfikir secara rasional bukan emosional. Ini adalah pendapat dari Ratna Sarumpaet tentang Debat Capres 1 semalam ....
1402404440335144714
Mari kita sama-sama menentukan pilihan untuk kita coblos pada 9 Juli mendatang. Pilihlah Calon Presiden-Calon Wakil Presiden yang tidak menempuh berbagai cara untuk menarik simpati. Jangan pilihlah Capres-Cawapres yang dengan sengaja menjatuhkan lawan, ingat teman jadilah pemilih yang cerdas dan rasional. Kita harus sama-sama menggali informasi, tidak hanya melalui visi misi tapi juga cara berkomunikasi. #SelamatkanIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H