Mohon tunggu...
Mariana Warni
Mariana Warni Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri 04 Keranji

Olah Raga Volly

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurangnya Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Matematika: Studi Kasus Hitung Perkalian

19 Februari 2024   07:26 Diperbarui: 19 Februari 2024   07:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran matematika, terutama dalam hal hitung perkalian, sering kali menjadi tantangan bagi sebagian peserta didik. Kurangnya motivasi belajar dalam konteks ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Berbagai faktor dapat memengaruhi kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran matematika, terutama saat mempelajari operasi hitung seperti perkalian. Mari kita telaah faktor-faktor penyebabnya dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah tersebut.

Faktor Penyebab Kurangnya Motivasi Belajar :

Kurangnya Keterhubungan Materi dengan Kehidupan Nyata : 

Salah satu faktor utama yang dapat mengurangi motivasi belajar adalah ketidakmampuan peserta didik untuk melihat relevansi materi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Perkalian sering kali diajarkan tanpa memberikan konteks yang memadai, sehingga siswa sulit memahami mengapa mereka harus mempelajarinya.

Kesulitan Memahami Konsep Matematika :

Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar matematika yang diperlukan untuk operasi perkalian. Jika mereka tidak memahami dasar-dasar konsep ini dengan baik, mereka cenderung kehilangan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

Kurangnya Rasa Percaya Diri :

Siswa yang merasa tidak percaya diri dalam kemampuan matematika mereka cenderung kehilangan motivasi. Frustasi karena kesalahan yang terus menerus atau merasa tertinggal dapat menghambat motivasi mereka untuk belajar lebih lanjut.

Metode Pengajaran yang Tidak Menarik :

Metode pengajaran yang monoton dan kurang interaktif juga dapat menyebabkan kebosanan dan kurangnya motivasi belajar. Siswa membutuhkan lingkungan pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk mempertahankan minat mereka.

Solusi untuk Mengatasi Kurangnya Motivasi Belajar :

Memberikan Konteks yang Relevan :

Guru dapat membantu meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana perkalian digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu siswa untuk melihat relevansi materi dengan dunia nyata.

Penggunaan Metode Pembelajaran yang Beragam :

Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti permainan, aplikasi interaktif, atau diskusi kelompok untuk membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan interaktif.

Memberikan Dukungan yang Diperlukan :

Penting bagi guru untuk memberikan dukungan ekstra kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika. Tutor tambahan atau sesi bimbingan individu dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri siswa.

Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif:

Guru perlu memberikan umpan balik yang konstruktif dan positif kepada siswa. Ini membantu membangun rasa percaya diri mereka dan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar.

Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Positif:

Guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif di kelas dengan membangun kolaborasi, mendorong diskusi, dan menghargai usaha serta prestasi setiap siswa.

Dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kurangnya motivasi belajar dan menerapkan solusi yang sesuai, diharapkan peserta didik akan dapat meningkatkan minat dan motivasi mereka dalam mempelajari matematika, khususnya operasi hitung seperti perkalian. Upaya kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan memotivasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun