Mohon tunggu...
Mariana
Mariana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

Mariana adalah seorang mompreneur yang mulai menekuni dunia tulis menulis. Kata-kata yang berusaha selalu dipegangnya 'Carilah akheratmu dan jangan lupakan urusan duniamu'. Mariana bisa di hubungi di E-mail eyaana15@gmail atau IG @umi_azzamy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ingin Menyebar Dampak Negatif? Jaga Kata-kata, yuk!

23 April 2021   16:56 Diperbarui: 23 April 2021   17:28 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By. Mariana

"Sesungguhnya musibah itu adakalanya disebabkan dari kata-kata yang diucapkan." (HR. Imam Al-Khatib dan Imam Ad-Dailami)

Jaga kata-kata!  Kita mungkin sudah sering mendengar hal itu.  Ada banyak hal, baik positif maupun negatif, yang bisa terjadi karena kata-kata atau ucapan.  Seperti kata pepatah, lidah tak bertulang.  Semua diawali dari lidah, dari kata-kata sebutlah adanya ghibah, dusta, dan namimah atau adu domba.  Semua itu disebabkan lidah atau kata-kata yang tidak dijaga sehingga berdampak negatif terhadap orang lain. 

Bagaimana dengan diri kita pribadi?  Kata-kata negatif yang kita ucapkan ternyata juga berdampak negatif terhadap diri kita sendiri.  Oleh sebab itu, kita pun harus menjaga kata-kata yang keluar dari mulut kita.  Tidak sekadar kata-kata, pikiran dan tulisan pun harus selalu positif. 

Ada beberapa dampak negatif dari pikiran ataupun kata-kata negatif yang kita ucapkan.  Kita simak, yuk!

1. Meningkatkan Stres

Makin sering kita berkata negatif, makin banyak kata-kata negatif yang diserap oleh otak.  Inilah yang memicu stres.

2. Mendatangkan Perilaku Negatif

Tanpa disadari, kata-kata yang selalu negatif akan mempengaruhi kita untuk berperilaku dan bersikap negatif juga.  Contoh selalu mengucapkan kata “terlambat” lambat laun menjadi perilaku yang sesungguhnya yaitu sering terlambat.

3. Merusak Perkembangan Otak.

Pikiran atau kata-kata negatif yang sering diucapkan akan dicatat oleh otak dan masuk ke alam bawah sadar kita.  Inilah yang menyebabkan kita cepat emosi.

4. Mendatangkan Penyakit

Jika kita selalu berkata dan berpikiran negatif, otak menjadi tidak sehat.  Otak yang tidak sehat memicu penurunan daya tahan tubuh sehingga kita mudah terserang penyakit.

Mari kita mulai mengubah kata-kata negatif menjadi kata-kata positif, misalnya “malas” menjadi “kurang bersemangat”, “sakit” menjadi “kurang sehat”, “jalanan macet” menjadi “jalanan penuh”, dan “gagal” menjadi “belum berhasil”.  Terus cari padanan kata dari yang negatif menjadi positif. 

Tulisan pun begitu.  Lebih baik tidak menulis apa pun daripada menulis hal-hal negatif dan penuh keluh kesah.  Tulisan negatif akan mancarkan energi negatif kepada orang-orang yang membacanya.  Sebaliknya, kata-kata positif juga akan memancarkan energi positif.

Ingat! Segala sesuatu dimulai dari diri kita sendiri.  Kita mulai dengan selalu berkata-kata positif dengan harapan orang-orang di sekitar kita juga berkata-kata positif.  Apabila orang lain berkata-kata kurang positif, lebih baik tidak kita dengarkan atau kita hindari saja.

Kita mulai dari sekarang, yuk!

(Ed. Saheeda)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun