Mohon tunggu...
Maria Mediatrix
Maria Mediatrix Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Baru, Media masa kini?

26 Agustus 2019   12:57 Diperbarui: 27 Agustus 2019   15:19 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : https://www.scribblelive.com/blog/2015/10/20/the-new-dos-and-donts-of-social-media-content-marketing/

Media baru yang berkembang dari media analog menjadi media digital yang tidak hanya mengandalkan teks tulisan, gambar, ataupun rekaman yang berada dalam bentuk fisik serta audiens hanya menerima saja. Namun, saat ini media digital yang lebih interaktif dan audiens dapat mengkritisi informasi yang diberikan oleh berita.  

AWAL MULA MEDIA BARU

Ketika kita mendengar sebuah kata media yang terlintas di pikiran kita adalah teknologi atau pekerjaan yang berhubungan dengan komunikasi seperti, broadcasting, digital printing, rumah produksi film, dan lain sebagainya. Peraturan yang dimiliki oleh media cenderung melihat aspek budaya dan produk materi sebuah institusi media tersebut. Informasi yang diciptakan oleh media, didistribusikan, dikonsumsi masyarakat, diterima, ataupun diatur oleh pemerintah atau berdasarkan kebutuhan pasarnya.

Seiring dengan kemunculan teknologi yang semakin canggih membuat media konvensional seperti televisi dan surat kabar cetak bermigrasi konten, seperti jurnalistik, saat ini tidak harus menjadi jurnalis untuk bisa menulis berita mengenai kejadian sosial yang berada di masyarakat namun masyarakat pun bisa menulis. Perubahan yang dahulu hanya menjadi 'audiences'saat ini  menjadi 'users' dan dari 'consumers' menjadi 'produsen'.

Intensitas Perubahan. Dalam dunia media komunikasi di dunia tidak hanya berada di satu elemen saja, bisa saja berubah dengan seiring waktu sesuai dengan kemunculan teknologi baru yang telah dituliskan di awal. Perubahan elemen dapat terjadi dari satu medium ke medium lain. Berikut ini adalah indikasi dari jenis perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih luas yang terkait dengan media baru :

1. pergantian dari modernitas ke post modern, perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi.

2. proses globalisasi, tidak adanya batas dalam perdagangan, kepercayaan, budaya dan lainnya.

3. pergantian era industri manufaktur menjadi post industri

4. penetapan geopolitik, mekanisme media komunikasi yang diatur dan dikuasai  oleh negara barat, serta fasilitas yang diberikan oleh media komunikasi baru.

KARAKTER MEDIA BARU

Karakter dari sebuah media baru adalah perubahan yang terjadi dari proses produksi media, distribusi, dan penggunaannya. Beberapa aspek yang menjadi sebuah media baru adalah digital, interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan peniruan. Proses digital yaitu memasukkan semua data diubah menjadi angka. Data yang dimaksudkan seperti foto, teks tulisan, rekaman, dan lain sebagainya. 

Analog media merujuk pada satu bentuk properti fisik yang dapat dimasukkan ke jenis analog lain. melalui analog media ini sebuah budaya diberi kode untuk disusun kembali menjadi sebuah bentuk fisik yang dapat ditunjukkan ke khalayak. analog media ini seperti media cetak (surat kabar, majalah), rekaman suara, dan lainnya.

Dalam abad 19 dan 20, produksi media tidak hanya berada pada teknologi produksi media analog melainkan juga teknologi produksi massal. media massa tradisional yang berada pada saat itu membuat banyak artefak yang merupakan salinan diproduksi secara massal. Dengan perkembangan media penyiaran, distribusi dan sirkulasi media tersebut ketika benda-benda fisik mulai berkurang. Dalam media penyiaran analog, suara dan gambar diubah menjadi sebuah analog yang lebih lanjut.  

Media televisi atau radio yang menayangkan liputan secara live melakukan konversi peristiwa dan adegan liputan menjadi analog elektronik. media siaran seperti film yang merupakan sebuah analog fisik. Hal ini menunjukkan bahwa media digital tidak dapat menjadi terobosan baru yang dapat mewakili media analog tradisional. 

Dalam proses media digital sifat fisik dari input data, gelombang cahaya, dan suara,tidak dikonversi menjadi objek lain tetapi menjadi angka. angka yang menjadi simbol abstrak dari benda fisik media analog. Media digital tidak hanya sekedar mengubah data fisik menjadi informasi biner atau angka tetapi melainkan membantu mengurangi biaya produksi menjadi lebih murah dan mudah.

Penyandian media digital yang telah terjadi selama beberapa dekade terakhir dalam laboratorium ilmiah maupun militer juga diterapkan pada media komunikasi. konversi pada teks tulisan dan suara atau gambar yang dikonversikan menjadi aliran bit digital dalam komputer. konsekuensi dari adanya perubahan ini adalah :

1. teks media yang tidak lagi dalam format fisik seperti buku cetak, gulungan film, d.l.l.

2. data dikompres dalam format ukuran lebih kecil

3. dapat diakses dengan kecepatan tinggi

4.dapat dimanipulasi dengan lebih mudah.

Proses digitalisasi yang dapat memasukkan data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi, dengan kecepatan akses yang tinggi pula. tetapi, para ilmuwan masih belum bisa membuat ukuran chip yang lebih kecil lagi. Koneksi nirkabel antara komputer dan server tetap memerlukan saluran kabel dan saluran telepon yang harus secara fisik digali ke dalam bumi.

Interaktif dalam media itu dimaksudkan dengan pengguna media bisa secara aktif untuk ikut terlibat dalam terciptanya suatu informasi. pengguna dapat menafsirkan makna yang dipaparkan oleh media sesuai dengan latar belakang pengguna dan keinginan khalayak. Khalayak dapat menilai informasi tersebut baik atau tidak.

Khalayak aktif membantu perkembangan media digital masa kini untuk meningkatkan kualitas yang dimiliki. hipertekstual berhubungan dengan memudahkan audiens mendapatkan informasi.jaringan adalah menghubungkan user satu dengan user lainnya. virtual adalah audiens dapat melihat informasi melalui gambar maupun video. imitasi adalah audiens dapat merasakan kembali suatu kejadian seperti real melalui audio visual.

Sumber :

Lister, M. et al. 2003. New Media A Critical Introduction Second Edition. Routledge : USA.

https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/lister_a_spol_new_media_a_critical_introducion.pdf


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun