Mohon tunggu...
maria magnificatia
maria magnificatia Mohon Tunggu... Lainnya - hai

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips and Trick Anti Gugup Saat Mengenal Budaya Baru

24 November 2020   18:19 Diperbarui: 24 November 2020   18:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
guruberbagi.kemdikbud.go.id

Dari dahulu sampai saat ini bahasa merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia dan manusia pun juga tidak dapat berkomunikasi tanpa adanya bahasa. Menurut Schultz dan Lavenda dalam Samovar (2017) berpendapat bahwa " Semua orang menggunakan bahasa untuk menyandikan pengalaman mereka, untuk menyusun pemahaman mereka tentang dunia dan diri mereka sendiri, serta terlibat satu sama lain secara interaktif". Dari pendapat Schultz dan Lavenda yang disampaikan tadi membuktikan bahwa bahasa memiliki kemampuan sebagai sebuah lambang atau simbol untuk menyampaikan perasaan kita dan sekeliling kita.  

Di Indonesia terdiri dari beragam pulau dari sabang sampai merauke, yang tentunya memiliki banyak ciri khas tertentu yang membuat Indonesia dianggap sebagai negara yang kaya akan budaya dan tentu saja kekayaan alammnya berupa SDA terbarukan. Karena Indonesia terdiri dari banyak kepulauan maka budaya dan bahasanya pun juga berbeda satu sama lain, dan tentunya dalam penyampaian bahasa tersebut berbeda.  Keberbedaan dalam penyampaian bahasa saat berkomunikasi ini dipengaruhi oleh budaya setempat.

Berdasarkan pengalaman saya pada januari tahun lalu, saya sangat merasakan perbedaan cara berkomunikasi karena perbedaan budaya setempat. Di awali dengan kepergian saya ke Medan untuk melakukan adat pernikahan di sana, saat saya sampai di Medan ini adalah pertama kalinya saya ke Medan yang menjadikan saya benar-benar terkejut dengan perbedaannya di Jawa terutama saat berkomunikasi. 

Di Medan saat seseorang sedang berkomunikasi entah kepada orang yang lebih tua ataupun muda, mereka cenderung menggunakan bahasa dengan intonasi yang tinggi dan bahasa khas seperti panggilan terhadap nenek atau kakek. karena ini berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya menjadi memiliki tips and trick untuk menghadapi perbedaan budaya ini.

  • Yang pertama, kita harus mengetahui dan mencari tahu tentang budaya setempat. Kita bisa mendapatkan informasi mengenai budaya tempat yang hendak kita kunjungi dari internet.
  • Ketahui juga adat istiadat suatu daerah yang hendak di datangi tersebut. Agar sesampainya disana kita tidak menyalahi aturan dalam adat istiadat di daerah tersebut.
  • Belajar memahami keberbedaan budaya yang ada di daerah tersebut dengan budaya kita sendiri.
  • Jika sudah sesampainya disana, kita harus coba menyesuaikan dengan ada di daerah tersebut walaupun sangat berbeda dengan budaya yang kita jalani setiap harinya.

 

Perasaan gugup atau semacamnya saat berada dalam situasi baru atau suasana baru adalah hal yang sering terjadi. Tanpa sadar, kita melakukan gerakan-gerakan secara spontan saat kita gugup. 

Apabila saat sedang berbicara dengan seseorang atau dalam suatu acara keadatan budaya yang berbeda dari budaya kita, terdapat beberapa orang yang gugup dan mengeluarkan gerakan non-verbal yang menandakan dia gugup atau semacamnya. Gerakan tersebut seperti: menggigit bagian bawah bibir, atau bisa juga menggerakan tangan atau kaki secara berlebihan.

Gerakan Non-Verbal tersebut merupakan salah satu bagian dalam berkomuinikasi, berkomunikasi dapat dilakukan dengan dua cara: verbal dan non verbal. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter (dalam Aprianti, 2017), komunikasi non-verbal mencakup sebuah rangsangan sepert: bentuk sebuah gerakan dalam suatu setting komunikasi yang memiliki makna atau pesan tersendiri baik bagi penerima ataupun pengirim. Jika Komunikasi secara verbal adalah komunikasi seperti pada umumnya, yaitu berbicara.

Nah saya memiliki satu tips untuk mengurangi atau mengatasi gerakan non-verbal yang dikeluarkan saat gugup yaitu dengan tetap fokus, karena ini juga berdasarkan pengalaman saya saat merasakan perbedaan budya dan saya gugup. Berikut tadi merupakan beberapa tips and trick jika anda ingin berkunjung ke luar daerah yang memiliki perbedaa budaya sangat banyak dengan budaya anda dan untuk mengatasi rasa gugup agar tidak terlihat aneh saat berkomunikasi terhadap orang-orang dengan budaya yang berbeda. Jika ini berdasarkan pengalaman saya, mana pengalama anda? Semoga tips and trick ini dapat membantu anda dalam berpergian!

Terimakasih, Tuhan Berkati :)

Daftar Pustaka:

Samovar, L. A., Porter, R., & McDaniel. (2017). Communication Between Cultures (9 ed.). Cengage      Learning US. Retrieved November 4, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun