Mohon tunggu...
maria magnificatia
maria magnificatia Mohon Tunggu... Lainnya - hai

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ulat Sutra Khas Korea

10 November 2020   20:26 Diperbarui: 10 November 2020   20:47 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu ulat sutera? Yap, ulat sutera adalah hewan yang memiliki banyak fungsi dan manfaat. Salah satunya adalah sebagai bahan dasar pembuatan pakaian berkualitas tinggi, seperti: bahan pakaian wanita atau bahan pakaian sehari-hari bahkan dapat digunakan untuk bahan rumah tangga seperti gorden dan senar alat musik. Ulat sutera ternyata juga dapat menjadi bahan dasar kosmestik seperti: kapas, keperluan kedokteran seperti: perban, dan juga kain-kain yang diperjualkan dipasaran seperti: linen, blancu, dan lainnya.

Di Korea memang terkenal banyak makanan yang unik seperti: makanan yang berasal dari gurita yang masi hidup, bahkan dianggap oleh beberapa orang merupakan makanan yang tidak lazim karena terlihat menjijikan untuk menjadi santapan. Ulat sutera merupakan sebuah bahan dasar makanan unik di Korea yang bernama Beondegi, dan biasanya makanan ini dijual di pinggir jalan. Ulat sutera ini dapat diolah dengan cara direbus atau dikukus, makanan ini memiliki kandungan gizi    yang baik untuk badan yaitu: zat besi, protein, kalsium. Makanan yang berbahan dasar ulat sutera ini biasanya digunakan sebagai teman minum akohol.

tasteatlas.com
tasteatlas.com
Karena pengaruh dari modernisasi dan globalisasi membawa dampak yang baru dan luas kepada dunia. Menurut Giddens dalam Samovar (2014), globalisasi memang membawa dampak positif bagi dunia dan berupa kembalinya identitas budaya lokal setempat di seluruh dunia, tetapi hal ini membawa dampak negatif juga yang berupa terkikisnya nilai tradisional dan budaya asli setempat. Pengaruh moderenisasi dan globalisasi dalam hal ini berisifat positif, karena makanan khas asal korea membawa hal-hal baik untuk tubuh.

Referensi:

Samovar, L. A., Porter, R. E., & MCDaniel, E.R. (2014). Komunikasi Lintas Budaya: Communication Between Cultures (ed. 7). Jakarta: Salemba Humanika.

Setyorini, Tantri. (2014). "5 Makanan Korean yang Tidak Biasa". kompasiana. Diakses tanggal 10 November 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun