Namanya juga perasaan, tiada yang tau kapan ia akan datang dan pergi.
Apa yang dirasa juga tiada yang tau, kecuali siempunya rasa.
Rasa-rasanya hati ini sudah cukup lelah menghadapi semua drama sepanjang hari.
Jikalau bisa ingin rasanya raga ini beristirahat sejenak, menjauh dari hiruk-pikuk jalanan ibu kota.
Menutup mata dan telinga dari kekerasan duniawi.
Mencari setitik ketenangan dari semua kekacauan dunia.
Kapan rasa cemas terus-menerus ini berubah menjadi damai.
Kapan hidup ini menemukan maknanya.
Kunanti dan kunanti, tapi tidak pernah terjadi.
Sampai kapan diri ini menunggu hingga hampa hilang berubah menjadi asa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI