Mohon tunggu...
Maria Kristina
Maria Kristina Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penentuan Kadar Vitamin C pada Buah-buahan

12 Juni 2024   18:43 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:03 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan adanya tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C termasuk golongan vitamin yang sangat mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dan gliserol, tetapi tidak dapat larut dalam pelarut non polar seperti eter, benzene, kloroform dan lain-lain. Berbentuk kristal putih, tidak berbau, bersifat asam dan stabil dalam bentuk kering. Karena mudah dioksidasi, maka vitamin C merupakan suatu reduktor yang kuat. 

Nama lain dari vitamin C adalah asam askorbat. Vitamin C dapat berbentuk asam askorbat, monodehidroaskorbat, dan dehidroaskorbat. Struktur vitamin C mirip dengan struktur monosakarida, tetapi mengandung gugus enediol. Pada vitamin C terdapat gugus enediol yang berfugsi dalam sistem perpindahan hydrogen yang menunjukkan peranan penting dari vitamin ini. Vitamin C mudah dioksidasi menjadi bentuk dehidro, keduanya secara fisiologis aktif dan ditemukan di dalam tubuh. Vitamin C dapat dioksidasi menjadi asam L-dehidroaskorbat terutama jika terpapar cahaya, pemanasan dan suasana alkalis. 

Sumber askorbat terbaik yang diketahui adalah buah-buahan, terutama buah jeruk dan beberapa jenis sayuran. Sering dianjurkan untuk mendapatkan masukan askorbat setiap hari karena askorbat tidak di timbun. Kelebihan askorbat akan dieskresi atau di metabolisme. Baik keuntungan maupun kerugian pemberian vit. C dalam dosis tinggi yang sekarang belum belum diketahui, kecuali akan mengalami batu oksalat bila mengkonsumsi askorbat dalam dosis tinggi (merupakan hasil metabolisme askorbat). Vitamin ini mempunyai rasa asam, enak untuk di konsumsi sehari-hari, dan fungsinya banyak sekali untuk kesehatan.

Vitamin C memiliki peranan bagi fisiologi tubuh manusia antara lain: Membantu membentuk dan memelihara substansi segmen intraseluler dalam jaringan ikat dalam tubuh, yakni kalogen dan senyawa-senyawa yang memperkuat jaringan, melindungi tubuh terhadap infeksi dan membantu penyembuhan luka, membantu pembentukan sel-sel darah merah dan sumsum tulang, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kualitas struktur gigi tergantung pada status vitamin C pada periode pembentukan gigi, penurunan kadar kolesterol, terlibat dalam mekanisme imunitas dalam rangka daya tahan tubuh terhadap berbagai serangan penyakit dan toksin, memperbaiki sel-sel yang rusak akibat radikal bebas, menghambat penuaan dini, menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu dan otak. 

Tujuan pada praktikum :

1. mengetahui kadar vitamin c pada lemon

2. mengetahui kadar vitamin c pada mangga

3. mengetahui perubahan warna pada sampel setelah dititrasi.

alat :

1. labu ukur 1 buah

2. gelas ukur 1 buah

3. erlenmeyer 3 buah

4. pipet tetes 5 buah

5. buret 1 buah

6. corong kaca 1 buah

bahan :

1. sari buah lemon

2. sari buah mangga

3. iodin

4. amilum

5. aquades

prosedur kerja :

1. diambil 50 ml filtrat sampel lemon dan 20 ml sampel mangga

2. diencerkan filtrat dalam labu ukur 100 ml dengan akuades

3. diambil 10 ml larutan ditambah 3 tetes amilum lalu dititrasi dengan iodin 0,01 N hingga larutan berwarna biru. lakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

4. diamati dan dicatat voulme titran dan hitung kadar vitamin c

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 

sampel mangga + amilum + iodin menghasilkan larutan berwarna orange dengan volume titran dengan titrasi sebanyak 3 kali yaitu 4,2 ml; 2,7 ml; dan 2,8 ml

sampel lemon + amilum + iodin menghasilkan larutan berwarna biru dengan volume titran dengan titrasi sebanyak 3 kali yaitu 1,2 ml; 1,3 ml; dan 1,1 ml

titrasi iodimetri adalah titrasi berdasarkan reaksi oksidasi antara iodin dan teater dengan reduktor yang memiliki potensial oksidasi lebih rendah dan sistem iodin iodida di mana sebagai indikator larutan titrasi dilakukan dalam suasana Netral sedikit asam.

pada saat reaksi oksidasi iodin akan direduksi menjadi iodida biasanya indikator yang digunakan adalah kanji atau amilum. sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. Kompleks iodin amilum mempunyai kelarutan yang kecil dalam air sehingga biasanya ditambahkan pada titik akhir titrasi sampel bertindak sebagai reduktor dan I2 bertindak sebagai oksidator indikator amilum bereaksi dengan ion membentuk suatu kompleks yang berwarna biru kuat.

larutan amilum dengan ion memberi suatu kompleks yang tak dapat larut dalam air sehingga amilum tidak lebih ditambahkan terlalu dini pada titrasi karena itu dalam titrasi larutan amilum dan ditambahkan sampai tepat sebelum titik akhir titrasi ketika warna mulai memudar.

pada sampel lemon hasil pada teori sudah sesuai dengan praktikum yang telah dilakukan hasil positif kandungan vitamin C dengan dihasilkannya warna biru pada larutan sampel namun pada teori seharusnya berwarna biru kuat namun pada praktikum yang telah dilakukan dihasilkan larutan biru keabu-abuan.

pada praktikum dengan sampel mangga belum sesuai dengan teori karena praktikum dihasilkan larutan berwarna orange. hal ini belum diketahui secara pasti mengapa hal ini terjadi namun pada teori mangga seharusnya positif mengandung vitamin C. hal ini bisa terjadi juga karena penambahan amilum sebelum titik akhir titrasi seperti yang dikatakan teori seharusnya amilum ditambahkan sampai tepat sebelum titik akhir titrasi namun pada praktikum yang dilakukan amilum ditambahkan sebelum titrasi dimulai.

KESIMPULAN

dari praktikum yang telah dilakukan praktikan menyimpulkan 

1. kadar vitamin C pada lemon yang didapat dari praktikum dan perhitungan sebesar 2,23% 

2. kadar vitamin C pada mangga yang didapat dari praktikum dan perhitungan sebesar 14,226% 

3. perubahan warna pada sampel mangga setelah dititrasi menghasilkan warna orange dan perubahan warna pada sampel lemon setelah titrasi adalah berwarna biru titrasi dengan memakai I2 dan indikator amilum.

Asisten Laboratorium

TRI SUCI LATIFAH HANUM

4211210011

daftar pustaka

Krisnanda,R.(2020).Vitamin C Membantu Dalam Absorpsi Zat Besi pada Anemia Defisiensi Besi.Jurnal Penelitian Perawat 

              Profesional.2(3),280.

Sefnowandi.(2022).Pemanfaatan Vitamin C Alami Sebagai Antioksidan Pada Tubuh Manusia.Jurnal Kajian Biologi.2(1),8-11.

Syukri,D.,dkk.(2022).Buku Ajar Biokimia.Jakarta:CV.Feniks Muda Sejahtera.

LAMPIRAN/dok. pri
LAMPIRAN/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun