Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masakan Sisi

4 Maret 2018   20:06 Diperbarui: 4 Maret 2018   20:38 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisi berniat untuk belajar memasak. Ya, setelah 22 tahun masa hidupnya ia berniat untuk belajar memasak. 

"Tumben kamu mau masak." Seloroh Tia kembaran Sisi. Kembar tidak identik, karenanya orangtua mereka memilihkan nama yang berbeda. Kalau Sisi dan Sasa nanti jadi kaya merek bumbu masak.

"Gapapa," Sisi tidak mau menerangkan alasannya. 

Kemarin Sisi membaca artikel kesehatan  orag yang memasak sendiri makanannya memiliki 45% risiko hidup lebih lama. Tia bisa menertawakan alasan itu.

"Masak apa?" Tia yang jago masak melongok bahan-bahan di depan Sisi. Ada tepung kanji, tepung sagu, ayam giling, telur, bawang merah, bawang putih, dan tiga bungkus tepung roti. 

"Nugget ayam." 

"Yakin nggak salah tepung?" Tia menunjuk  tepung kanji dan tepung sagu di depan Sisi.

Sisi menggeleng. Dia yakin dengan pilihannya. Beberapa resep di aplikasi yang dibacanya mencantumkan kedua tepung tersebut.

"Lebih baik pakai roti tawar." 

Sisi diam saja, berharap kembarannya segera pergi. Ia ingin mengeksekusi resepnya. 

"Ya sudah. Semoga sukses." Tia yang mendapati Sisi diam saja beranjak pergi. 

Yay! Sisi gembira akhirnya sendiri. Keberadaan Tia bisa membuatnya grogi. 

Ayamnya sudah digiling jadi tidak perlu diblender. Sisi menghaluskan 4 siung bawang putih, 2 siung bawang merah, merica, garam dan mencampurkannya ke  setengah kilogram ayam. Ia juga memasukkan sebutir telur ayam negeri ke dalam adonannya. Setelah rata dimasukkan tepung ke dalamnya. Tepung kanji sebanyak 150 gram dan tepung sagu 50 gram. 

Sisi menguleni dengan telaten. Cukup baik untuk orang yang pertama kali memasak. 

Adonan abu-abu itu mengeluarkan aroma yang dikenali hidung Sisi sebagai bakso "Ah, mungkin perasaanku saja."

Selesai menguleni, Sisi menempatkan adonan dalam loyang dan mengukusnya 30 menit. Hatinya berdebar tak sabar melihat hasil masakan pertamanya.

Ting! 

Alarm jam Sisi menunjukkan waktu mengukus telah selesai. Sisi membuka tutup panci pengukus, berharap melihat nugget ayam yang siap dilumuri tepung roti.

Tapi apa ini? Rupa dan baunya persis bakso ayam. Persis seperti yang sering dibeli ibu. 

Perlahan Sisi meneluarkan adonannya yang telah matang dari loyang. Diirisnya sedikit adonan yang masih mengepul.

Asem ik beneran bakso.

 

*Moral of the story: Untuk yang belajar memasak, lebih baik bertanya pada kenalan yang ahli alih-alih mencoba resep yang bertebaran di dunia maya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun