Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Deteksi Dini Risiko Alergi Anak dengan Kartu ini

5 September 2017   09:58 Diperbarui: 8 Januari 2018   13:55 2628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alergi adalah salah satu masalah yang dihadapi anak. Anak yang mengalami alergi memiliki reaksi yang menyimpang terhadap zat-zat yang pada anak normal tidak menimbulkan masalah. Zat ini dapat berasal dari makanan, hirupan, injektan (sesuatu yang disuntik), serta kontaktan (yang mengenai kulit). Alergi pada anak berpotensi mengganggu tumbuh kembangnya.

"Bakat" timbulnya alergi pada anak diturunkan dari orangtuanya. Bakat alergi ini disebut juga atopi. Karenanya jangan heran jika dokter Anda menanyakan riwayat alergi pada orangtua anak yang diduga mengalami alergi.

Jika kedua orangtua anak tidak memiliki alergi, risiko terjadinya alergi pada anak sebesar 15%. Jika salah satu saudara kandungnya mengalami alergi risikonya sebesar 30%. Jika salah satu orangtua mengalami alergi, risiko sekitar 40 sd 60%. Risiko tertinggi terdapat pada anak dengan kedua orangtua memiliki gejala alergi yang sama, yaitu sebesar 60 sd 80%.

Deteksi dini risiko alergi pada anak merupakan salah satu rekomendasi Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi-Imunologi IDAI. Kartu deteksi dini alergi merupakan salah satu alat yang dapat digunakan

 Sebagai tambahan, metoda bandul yang beberapa tahun ini marak juga digunakan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk menentukan jenis alergi anak. Jika putra-putri Anda memiliki gejala yang dicurigai alergi, gunakan dulu kartu deteksi di atas untuk menentukan besarnya risiko dan hubungi dokter anak Anda untuk keterangan lebih lanjut.

Semoga bermanfaat.

https://healthykiddo.blogspot.co.id/?m=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun